Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat terdapat 1.1018 perusahaan rintisan (startup) di Indonesia. Mereka bergerak di sektor finansial, e-commerce, hingga agribisnis.
Meski begitu, perjalanan sebagian startup tak berjalan mulus. Ada yang tumbang di tengah jalan meski memiliki dukungan sumber daya manusia (SDM), dan modal yang cukup.
Deputi Infrastruktur Badan Kreatif Ekonomi, Hari Santosa Sungkari mengatakan, tumbangnya startup merupakan hal yang biasa, karena kemungkinan startup dapat berhasil hanya 10-30 persen.
"Sebagai contoh, kami lakukan pembinaan terhadap 1.000 startup, dan yang berhasil bertahan hanya 150 startup saja," ucap Hari Santoso di Atrium Mulia Kuningan, Jakarta Selatan. Rabu (16/10/2019).
Ia menambahkan, startup harus memberikan solusi yang dengan produk yang dibutuhkan pasar, dan fokus pada profit. Sehingga dapat survive saat bersaing dengan startup lain.
Baca: Bantu Pembudidaya Ikan dan Udang, Startup Ini Luncurkan Platform Jual Beli Ikan Segar
Menaggapi banyaknya startup yang sulit untuk survive, DreamHub hadir sebagai coworking space yang menjadi tempat bagi startup memulai perjalanannya, agar dapat berkembang mencapai kesuksesan.
"Kami berkomitmen untuk menjadi solusi lengkap, dan menginspirasi komunitas startup di Indonesia. Agar dapat survive, dan berkembang meraih kesuksesan," ujar Chief Marketing Officer DreamHub, Duan Aditya Akelyaman.
Ia menambahkan, DreamHub memberikan strategi, dan membantu startup dalam hal legalitas kepada pemerintah, hingga pembuatan desain, ataupun logo bagi startup.
Coworking berperan penting bagi perkembangan startup, seperti yang dilakukan DreamHub yang mengajak berkolaborasi. Dengan menyediakan solusi konsultasi dalam bidang komunikasi, legal, dan desain visual.