Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memfasilitasi pertemuan antara korporasi mapan dengan perusahaan rintisan di bidang teknologi (startup) dalam acara bertajuk "100 Innovations Networking Event" di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ekonomi Kreatif Erik Hidayat mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi kebanyakan startup di Indonesia yaitu akses permodalan dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
"Situs startup du Indonesia capai 2.100 kita posisi kelima sebagai negara startup terbanyak setelah Amerika Serikat, India, Inggris dan Kanada. Dari sekian banyak startup hanya sekitar 1 persen yang tumbuh dan berkembang baik, selebihnya berjuang keras untuk survive," kata Erik.
Di sisi lain, lanjut Erik, korporasi membutuhkan keahlian di bidang teknologi digital untuk terus berinovasi. Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar perlu melakukan transformasi digital dan berkolaborasi dengan dengan mereka yang ahli di bidang tersebut.
Baca: Banyak Startup Bertumbangan, Bekraf Nilai Hal yang Wajar
"Ini digela supaya startup bisa bertemu dengan korporasi dan perusahaan agar dapat tawarkan solusi yang bisa didapatkan. Upaya ini penting sehingga terjadi bisnis matching yang saling mendukung," jelasnya.
Dalam acara ini, diadakan seksi talk show hingga business meeting. Para startup diberi kesempatan untuk mempresentasikan profil perusahaan mereka.
Terdapat empat kategori yang disediakan guna mempermudah korporasi untuk menemukan startup yang diinginkannya. Keempatnya yakni konten dan media, fintek, supply chain dan deep tech and impact innovation.
"Kadin selalu berkoordinasi dengan pemeritah, khususnya Kemenkominfo dan Bekraf dalam perkembangan startup ini. Kita terus memantau perkembangan startup, semoga saja kebutuhan industri dapat terpenuhi. Karena yang kita tahu di Indonesia banyak problemnya, salah satu solusinya lewat teknologi," pungkas Erik.