TRIBUNNEWS.COM - PT. Sunindo Adipersada mendapat pengakuan dari brand mainan (boneka) dunia untuk memproduksi boneka dipabrikan mereka yang berada di daerah Cileungsi, Jawa Barat.
Hal itu tidak lepas dari kualitas produksi boneka yang dihasilkan Sunindo, baik dari segi tekstur, model dan bahan baku yang dibuat, sangat disukai oleh berbagai brand boneka internasional, khususnya untuk menjalin kerjasama dengan Sunindo dibawah pimpinan Iwan Tjen selaku CEO.
Hadir di Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 yang berlangsung di Indonesia Convention Expo (ICE) BSD Tangsel, 16- 20 Oktober, produsen boneka dalam negeri tersebut, mengikat kerjasama kembali dengan salah satu brand boneka paling populer di dunia asal Jerman, yakni Living Puppets GmBH yang memproduksi Sesame Street.
Kerjasama Sunindo Adipersada dengan Living Puppets tersebut juga turut disaksikan Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, serta Diaz Hendropriyono bersama Olaf Matthias pemilik Living Puppets dan Iwan Tjen.
"Kerjasama ini akan menguatkan hubungan ekonomi Indonesia -Jerman dan membuat keseimbangan neraca perdagangan kedua belah negara. Indonesia juga diuntungkan dari trade war antara China dan Amerika. Perusahaan atau pelaku bisnis Indonesia lainnya harus mengambil celah atau kesempatan seperti yang dilakukan PT.Sunindo Adipersada," kata Arif Havas Oegroseno dalam keterangannya, Minggu (20/10/2019).
Sementara Olaf Matthias CEO Living Puppets, sangat senang dengan kerjasama yang sebelumnya juga sudah terjalin sejak tahun 2013. Ia pun berharap kemitraan antara Living Puppets dengan Sunindo akan berlanjut dalam jangka panjang.
"Bersama Sunindo, kami melakukan komitmen pemesanan jangka panjang. Sejauh ini kami puas dengan kualitas hasil boneka produksi mereka. Hal inilah yang membuat kami tidak ragu untuk memproduksi brand kami di pabrik boneka Sunindo," ujar Olaf Matthias, dalam sambutannya setelah penandatangan kerjasama.
Iwan Tjen selalu pucuk pimpinan Sunindo Adipersada, berharap kepercayaan yang diberikan Living Puppets untuk memproduksi bonekanya di Indonesia, akan memacu produktifitas ekspor maupun kreatifitas lainnya, agar boneka buatan Indonesia dapat bersaing secara global, menguntit kompetitor lainnya sepeti China.
"Kami tidak boleh puas dengan pencapaian ini. Kita juga harus memiliki strategi marketing yang out of the box agar produksi kami disukai dan terjadi transaksi pemesanan yang konsisten.Yang pasti, Sunindo akan terus mengekspor boneka keberbagai negara potensial lainnya. Persaingan global industri mainan saat ini, menempatkan juga Indonesia sebagai salah satu produsen mainan (boneka) yang diakui kualitasnya. Untuk itu, Sunindo akan mempercepat target ekspor lainnya, baik yang sudah menjalin kerjasama dengan kami, maupun melihat potensi pasar lainnya. Dengan kepercayaan dan juga market yang masih luas, tentunya kami membuka para investor baik dalam maupun luar untuk berinvestasi dan berkembang bersama dengan Sunindo " komentar Iwan Tjen.
Transaksi perdagangan Sunindo dengan Living Puppets dan juga brand lainnya, mendapat apresiasi dari Diaz Hendropriyono selaku Staff Khusus Kepresidenan.
Ia pun mendorong potensi industri kreatif di Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya diluar, seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo kepada seluruh pelaku bisnis di Indonesia.
"Selamat untuk Sunindo Adipersada. Inilah yang terus diingatkan serta tentunya didukung pemerintah dalam hal meningkatkan produktivitas ekspor kita. Daya saing produksi dalam negeri kita bisa berbicara banyak diluar" ucap Diaz Hendroproyono.