Pembangunan LNG Terminal berkapasitas 40 BBTUD, yang terbagi dalam tiga fase itu, ditargetkan beroperasi akhir tahun 2019 dan rampung keseluruhan pada 2023.
Sesuai rencana kerja hingga 2024, PGN akan membangun sejumlah infrastruktur baru ,di antaranya jaringan pipa transmisi sepanjang 528 kilometer dan distribusi sepanjang 500 kilometer.
Lalu, 7 LNG filling station untuk truk/kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga dan 17 fasilitas LNG. Tujuannya untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangku wilayah geografis dengan karakterisktik kepulauan di seluruh Indonesia.
PGN pun akan menggenjot program jaringan gas (jargas) rumah tangga guna menekan subsidi energi di sektor tersebut. Di 2025, PGN menargetkan akan mengoperasikan 4,7 juta sambungan rumah tangga.
Capaian positif
Dengan semua optimalisasi yang sudah dan sedang dilakukan, PGN berhasil menorehkan kinerja positif. Sepanjang periode Januari – September 2019 PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 3.007 BBTUD.
"Kami bersyukur kinerja PGN terus tumbuh positif tahun ini. Kami berusaha menjaga momentum pertumbuhan ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun," jelas Rachmat dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/10/2019).
Adapun rincian kinerja PGN tahun 2019, yakni volume gas distribusi sebesar 971 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.036 BBTUD. PGN pun telah melayani 371.941 pelanggan di seluruh sektor dari kelistrikan, industri, transportasi, komersial dan rumah tangga.
Capaian terbaru, PGN resmi mengelola operasional jargas rumah tangga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
Terkait pendapatan perseroan, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 2.81 miliar atau Rp 39,8 triliun dengan kurs rata-rata triwulan 3 tahun 2019 Rp 14.174/dollar AS.
Pendapatan tersebut berasal dari hasil penjualan gas sebesar 2,18 miliar dollar AS, penjualan minyak dan gas 292,2 juta dollar AS. Penjualan transmisi gas 181,1 juta dollar AS dan pendapatan usaha lainnya sebesar 156,6 juta dollar AS.
Sementara itu, per September 2019, PGN berhasil meraih laba operasi sebesar 406,90 juta dollar AS dan laba bersih 129,1 juta dollar AS atau setara Rp 1,82 triliun dengan kurs Rp 14.174/dollar As.
Adapun earnings before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) PGN hingga triwulan 3 mencapai 724,52 juta dollar AS.