TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,24 triliun pada kuartal III 2019.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
”Pada kuartal III 2019, jumlah pemeriksaan mencapai 11,5 juta dan jumlah kunjungan mencapai 1,8 juta. Jumlah tersebut masing-masing mengalami kenaikan sebesar 5,4 persen dan 5,8 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya,” urai Dewi.
Sementara laba kotor perseroan juga tumbuh sebesar 11,8 persen menjadi Rp 722,27 miliar.
“Setelah dikurangi dengan pos beban usaha dan beban lain-lain, perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 120,97 miliar pada kuartal III 2019, naik 13,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu Rp 106,49 miliar,” sambungnya.
“Kami terus fokus pada upaya peningkatan pendapatan, intensifikasi perluasan pasar, efisiensi berkelanjutan, serta optimalisasi penggunaan teknologi dan sistem automasi laboratorium,” ujar Dewi lagi.
Hingga September 2019 ini, Prodia juga memperkenalkan tes pemeriksaan baru diantaranya DIArisk untuk memprediksi risiko diabetes pada individu, TENSrisk untuk melihat risiko hipertensi, pemeriksaan Nutrigenomik yang mempelajari faktor genetika terhadap kesehatan serta bagaimana tubuh merespons nutrisi dan kebiasaan olahraga.