News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Inspiratif

Wawasan Luas dan Analisa Tajam, Membawa Shirly Hardjono Duduki Posisi Strategis di Startup Unicorn

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chief of Staff OVO Shirly Hardjono.

TRIBUNNEWS.COM - Generasi milenial terus membuat gebrakan di berbagai industri, dengan kemampuan analisa yang tajam dalam mengolah limpahan informasi, semakin banyak kaum millenial yang menempati posisi strategis, termasuk dalam perusahaan-perusahaan rintisan. Dengan pola kerja dinamis dan tantangan yang silih berganti, kaum millennial pun semakin bersinar. 

Shirly Hardjono menegaskan bahwa kematangan pribadi tidak selalu ditentukan oleh usia. Belum menginjak kepala tiga, Shirly kini menempati posisi Chief of Staff OVO, perusahan teknologi keuangan yang disebut-sebut sebagai unicorn terbaru Indonesia. “Posisi saya sebagai Chief of Staff, pada dasarnya adalah sebagai gate keeper untuk memberikan rekomendasi kepada CEO dalam mengambil keputusan terkait dengan jalannya bisnis perusahaan,” ujar wanita lulusan Universitas Melbourne ini.

Tak hanya itu, interaksi dengan CEO, memberinya kesempatan untuk lebih memahami dinamika pengambilan keputusan dalam perusahaan rintisan yang sedang berkembang serta berkontribusi dalam meningkatkan potensi perusahaan melalui observasi dan komunikasi antar divisi. 

Menerjemahkan keputusan strategis membutuhkan koordinasi dengan banyak pihak, terlebih dalam perusahaan yang didominasi oleh kalangan milenial. “Pertumbuhan bisnis yang pesat harus diimbangi dengan komunikasi yang jelas dan tepat sasaran. Saat ini kami membangun kultur perusahaan yang tak hanya berorientasi hasil namun juga menitikberatkan pada kesempatan untuk berkembang bersama.” tutur Shirly

Kepada Tribunnews.com Shirly bercerita, ia bersyukur karena budaya kerja di OVO tidak membatasi perkembangan karir seseorang pada usia dan senioritas. “Di OVO saya merasakan kesempatan bekerja yang sangat besar. Contohnya dalam diskusi bersama manajemen kita justru didorong untuk memberikan ide dan opini. Manajemen senior sangat menghargai inisiatif tersebut untuk memberi sudut pandang yang berbeda dalam proses berpikir,” tambah Shirly.

Anak muda yang pernah bekerja di perusahaan konsultan global yang berkantor di Singapura ini menekankan, ilmu yang didapatkan dari pekerjaan sebelumnya sangat bermanfaat bagi posisinya saat ini. Shirly mengungkapkan, saat menjadi Chief of Staff, ia harus mampu menyelesaikan masalah dan membuat rekomendasi keputusan. Di sisi lain, Shirly menambahkan, mengembangakan soft skill juga sangat penting dilakukan, untuk menunjang profesi yang sedang digelutinya.

“Chief of Staff juga memerlukan soft skill dan humility, bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan rendah hati dan bersama-sama mencari solusi untuk mencapai tujuan,” kata Shirly.

“(CEO OVO, Jason Thompson) sangat mengedepankan The Trifecta Balance, yaitu inovasi yang tepat dalam kecepatan yang sesuai, didukung oleh tim terbaik. Ketiga faktor tersebut mendorong terciptanya ekosistem kerja yang mendorong terciptanya inovasi sekaligus membentuk kultur perusahaan yang menciptakan loyalitas.

Tips untuk anak muda

Dalam dunia kerja, tekanan pasti akan dirasakan. Bahkan, tugas yang begitu banyak dengan deadline mepet, kemungkinan besar menjadi tekanan tersendiri bagi setiap orang.

Namun Shirly percaya dengan konsep work-life engagement, “Bagi saya hal yang perlu dipertimbangkan bukanlah keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan - karena menurut saya dengan membuat dua hal ini bertolak belakang, mengindikasi bahwa satu adalah hal yang baik dan yang lainnya menjadi buruk. Hidup dan pekerjaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bagi saya, bila saya benar-benar menuangkan semua kemampuan dan hati saya ke dalam pekerjaan saya, maka saya akan mendapatkan kesenangan yang berarti dalam kehidupan saya.”

“Saya percaya banyak talenta muda Indonesia yang dapat mengambil peluang dalam berkarir di industri yang semakin berkembang di Indonesia. Kuncinya hanya satu, kita harus mempunyai mindset untuk terus dan selalu berkembang,” tambahnya.

Shirly menambahkan, bekerja tim dan memiliki pola pikir untuk dapat memberikan dampak positif kepada orang lain juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

“Di OVO, kami terus menantang status quo secara kolektif. Dengan mengusung nilai-nilai perusahaan seperti together we can, be the customer, be the compass and be the change, menantang kami untuk terus melakukan inovasi guna memberikan akses keuangan yang merata di Indonesia. Kami percaya, layanan terbaik dapat kami berikan jika orang-orang yang bekerja di belakangnya memiliki talenta dan potensi yang mumpuni di bidangnya masing-masing.

Bekerja di perusahaan rintisan yang meraih status unicorn dalam waktu dua tahun,  banyak talenta yang memiliki personaliti yang baik dan menguasai bidangnya masing-masing. “Meskipun industri ini masih tergolong baru di Indonesia, saya yakin banyak peluang bagi generasi muda di masa depan, untuk mengisi lapangan pekerjaan berbasis teknologi seperti ini,” tutup Shirly

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini