Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kudo hari ini mengumumkan perubahan nama barunya menjadi GrabKios, menandai integrasi lebih kuat dengan Grab setelah proses akuisisi Kudo tahun 2017.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengatakan, GrabKios menghubungkan 2,6 juta mitra agen di 505 kabupaten ke dalam ekosistem ekonomi digital.
"Ini adalah suatu terobosan sehingga secara tidak langsung para UKM didorong untuk melakukan digitalisasi dalam bisnisnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Head of GrabKios Agung Nugroho mengatakan, pemanfaatan digitalisasi dalam bisnis membuat warung akan semakin kompetitif dalam menghadapi persaingan dengan retail modern maupun layanan kepada konsumennya.
Saat ini terdapat sekitar 4,5 juta warung tradisional di Indonesia yang menyediakan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
"Warung adalah penggerak ekonomi lndonesia dan berperan penting dalam membentuk masyarakat lndonesia. Sejalan dengan visi lndonesia menuiu ekonomi digital," kata Agung.
Dia menjanjikan, GrabKios akan memberdayakan tambahan 1 juta mitra di lndonesia pada 2021 lewat pemanfaatan teknologi.
"Dengan membawa Kudo lebih dekat ke dalam ekosistem Grab dan bertranstormasi menjadi GrabKios memungkinkan kami untuk mempercepat inovasi. Kami juga memanfaatkan jaringan kemitraan dari kedua perusahaan untuk menawarkan lebih banyak manfaat dan layanan kepada warung," ujarnya.