News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Tengah Ancaman Resesi, Menko Perekonomian Diharapkan Fokus Benahi Ekonomi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Rakornas Pemerintah Pusat dan Forkopimda Tahun 2019 di Sentul, Rabu (13/11/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto diharap dapat fokus menjalani tugasnya alih-alih memikirkan peluang memperpanjang jabatannya selaku Ketua Umum Partai Golkar.

Fokus Airlangga diperlukan sebab banyak tantangan perekonomian yang harus dihadapi Indonesia ke depan.

Apalagi, ancaman resesi global diprediksi tiba dan akan berdampak untuk Indonesia jika tak diantisipasi mulai sekarang.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohamad Faisal mengatakan, kompleksitas masalah perekonomian Indonesia harus diperhatikan serius Airlangga selaku Menko Perekonomian.

Baca: Jokowi Ingatkan Menteri dan Kepala Daerah Ancaman Resesi Ekonomi

Agar dapat fokus membenahi segala masalah perekonomian, Airlangga diminta menahan diri untuk tidak memegang jabatan rangkap di pemerintahan dan partai politik.

“Pak Airlangga harus fokus dengan tanggung jawab barunya sebagai Menko Perekonomian, karena begitu banyaknya permasalahan ekonomi Indonesia saat ini yang belum dapat terpecahkan pada era pendahulu beliau, sehingga membutuhkan perhatian khusus,” kata Faisal kepada wartawan, Rabu (27/11/2019).

Seperti diketahui, saat ini tantangan nyata yang dihadapi Indonesia adalah stagnansi pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal III/2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 5,02%.

Angka ini lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal II/2019 sebesar 5,05%, pun secara tahunan sebesar 5,17%.

Faisal memprediksi, jika Airlangga tetap bersikukuh kembali menjadi Ketum Golkar maka respon negatif akan datang dari pelaku usaha dan pasar.

Alasannya, perhatian Airlangga diyakini terpecah antara mengurus kementeriannya dengan partai.

“Saya kuatir tugas beliau dalam menangani permasalahan ekonomi sebagai Menko tidak akan bisa dijalankan secara maksimal. Saya perkirakan akan lebih banyak negatif tanggapan pasar, mengingat selama ini sebagian kalangan bisnis sudah mengkhawatirkan jabatan rangkap beliau sebagai Menko dan Ketum Golkar,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini