Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM – PT Angkasa Pura II (Persero) resmi menjadi pemegang saham pengendali di PT Gapura Angkasa dengan kepemilikan 46,62 persen saham.
Perseroan menyatakan siap memacu kinerja PT Gapura Angkasa agar dapat lebih optimal dalam mendukung industri penerbangan nasional.
"PT Gapura Angkasa adalah perusahaan dengan bisnis utamanya adalah jasa ground handling yang mendukung penerbangan dan sektor kebandarudaraan. Kinerja di bisnis tersebut kami dorong agar PT Gapura Angkasa dapat benar-benar menghasilkan efisiensi dalam industri penerbangan nasional. Tujuannya adalah meningkatkan konektivitas udara di Indonesia," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.
Adapun strategi guna mewujudkan efisiensi tersebut di antaranya dengan menyinergikan lini bisnis operator bandara yang dijalankan PT Angkasa Pura II dengan lini bisnis ground handling dari PT Gapura Angkasa.
Baca: Erick Thohir Inginkan BUMN Leasing Kapal Jadi Anak Usaha Pertamina atau PLN
“Konsep besarnya adalah Portfolio Alignment, artinya penyesuaian dan konsolidasi lini usaha antara lini bisnis airport operator dan ground handling operator,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin mengatakan, PT Gapura Angkasa juga akan menerapkan konsep Smart and Connected Airport yang selama ini sudah dilakukan PT Angkasa Pura II, agar keseluruhan operasional bandara dapat berjalan secara efisien dan efektif.
“Fokus kedepan adalah mengintegrasikan implementasi Smart and Connected Airport dalam satu ekosistem antara airside operation dan landside operation pada operasi bandar udara,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, PT Angkasa Pura II dan PT Gapura Angkasa juga akan bersinergi dalam mengembangkan bisnis. Hal ini merupakan strategi PT Angkasa Pura II dalam mendorong peningkatan bisnis nonaeronautika dengan mengejar bisnis baru (new wave business).
“Ke depannya, melalui program sinergi group, PT Angkasa Pura II dan PT Gapura Angkasa akan memperluas cakupan portofolionya pada passenger services and operation, infrastructure services, termasuk cargo & special cargo handling,” jelas Muhammad Awaluddin.
PT Gapura Angkasa adalah salah satu penyedia jasa ground handling terbesar di Indonesia serta memiliki prospek untuk lebih berkembang ke depannya.
Pada 2018, PT Gapura Angkasa beroperasi di lebih dari 55 bandara di Indonesia, menangani sebanyak 80 juta penumpang pesawat dan 59 juta bagasi penumpang, serta mencatatkan tingkat on time performance dari maskapai yang dilayani mencapai 99,44%.
Selain ground handling, jasa yang disediakan PT Gapura Angkasa antara lain pergudangan (warehousing) dan layanan kargo.
Saat ini pemegang saham di PT Gapura Angkasa adalah PT Angkasa Pura II (46,62 persen), PT Garuda Indonesia Tbk (45,62 persen) dan PT Angkasa Pura I (7,76 persen).