TRIBUNNEWS.COM - Terkuaknya kasus penyelundupan suku cadang motor gede Harley Davidson menggunakan pesawat Garuda Airbus A330-900 Neo masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Menteri BUMN Erick Thohir kemudian memutuskan memecat I Gusti Ngurah Askhara Danadiputera dari posisinya sebagai Direktur Utama Garuda karena dianggap paling bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Belakangan muncul kabar tentang dugaan hubungan asmara sang mantan dirut dengan salah satu pramugari.
Baru-baru ini sosial media Twitter dihebohkan dengan adanya akun anonim yang membeberkan kisah pelik para pramugari garuda.
Akun anonim itu membeberkan secara rinci mengenai kabar 'wanita spesial' tersebut.
Wanita yang diketahui berinisial PR itu, tingkah lakunya dinilai kerap merugikan awak kabin Garuda Indonesia lainnya.
Pramugari bernama Jacqualine yang tergabung bersama Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) membenarkan perilaku PR yang kerap bertingkah semena-mena kepada awak kabin lain.
Hal itu Jacqueline sampaikan saat menjadi narasumber di program Inews TV, yang dilansir dari Youtube-nya, Senin (9/12/2019).
"Pernah mbak ini pengalaman ya, bukan terjadi pada saya, jadi ketika kami sedang rapat pengurus IKAGI, tiba-tiba mas Zaenal bilang dua hari ia ditugaskan ke Jepang dengan 'oknum' tersebut," tuturnya.
Jacqualine menceritakan, sang oknum berinisial PR pernah menghilangkan jadwal terbang dari Zaenal Muttaqin, Ketua IKAGI.
"Kemudian tiba-tiba, salah satu dari atasan kami, Chief, mengatakan oknum itu tidak suka pada Zaenal karena ada satu masalah ketika Zaenal mengkritik tindakan dia,"
Benar saja Zaenal dihapus schedule terbang hanya karena perasaan pribadi.
"Dia tidak suka dan saat itu juga chief mengatakan bahwa jangan terbang bersama, nanti schedule Zaenal akan dihapus,"
"Dan ternyata memang schedulenya mas Zaenal dihapus," ujar Jacqueline.
"Kalau tadi dibilang melanggar aturan perusahaan, jelas bayangkan saja schedule Osaka 4 hari punya mas Zaenal dihapus hanya karena 'oknum' itu tidak suka pada Zaenal,"
"Hanya karena oknum tersebut tidak suka, itukan jelas pelanggaran bisa menghilangkan jadwal terbang yang bagi awak kabin itu sangat penting," tuturnya.
Zaenal Muttaqin yang juga menjadi narasumber program yang sama, juga membenarkan hal tersebut.
"Iya benar, saat itu saya ingin mempermasalahkan namun karena saya ingin membina hubungan baik dengan Ari Askhara jadi tidak apa-apa yang penting menjadi pelajaran juga bagi saya kedepannya," tutur Zaenal.
Zaenal tidak mempermasalahkan, namun jika perlakuan kepadanya terlalu berlebihan maka ia akan protes.
"Ketika ini nanti terlalu berlebihan melakukan seperti itu, maka nanti kita akan protes keras," ujar Zaenal.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin membeberkan soal kepemimpinan Ari Askhara.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber di program Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Jumat (6/12/2019).
Zaenal menyebutkan, sejak awal Garuda Indonesia dipimpin oleh Ari Askhara, ada kebijakan aneh yang diterapkan.
"Saya melihat dari awal kepemimpinan beliau memang ada hal-hal yang terlihat aneh di kebijakannya," ujarnya.
Lalu Zaenal menceritakan contoh kebijakan aneh yang dilakukan Ari Askhara, seperti perombakan jabatan yang tak sesuai aturan.
"Contoh di awal itu dilakukan perombakan jabatan yang tidak sesuai aturan yang diatur sebelumnya, seperti di karyawan darat mereka yang sudah menjabat puluhan tahun itu bisa di rolling secara mudah," tuturnya menjelaskan.
Menurutnya, perombakan jabatan sudah memiliki aturan tersendiri, namun Ari Askhara tidak menerapkannya.
"Harusnya kita punya aturan itu, bagaimana aturan seseorang itu ditempatkan misal di luar negeri maupun di dalam negeri itu ada aturannya."
"Begitu juga di awak kabin, itu (Ari Askhara) begitu mudahnya mereka menggantikan seseorang, menunjuk seseorang untuk menjabat di perusahaan," jelas Zaenal.
Iapun memberikan contoh perombakan jabatan yang tak sesuai bidang keahliannya.
"Contoh teman-teman kami yang tidak tahu tentang persoalan catering, itu ditunjuk ke catering menjadi Vice President (VP) di Associate Customer Service (ACS)," ujar Zaenal.
Menurut Zaenal kebijakan Ari Askhara kerap tidak sesuai.
Ia memisalkan, apa yang diucapkan Ari, itu sudah menjadi aturan.
"Kebijakan itulah yang tidak sesuai dengan peraturan, artinya apa yang diucapkan itu menjadi peraturan, apa yang disebutkan itu menjadi aturan," tutur Zaenal.
Bahkan Zaenal mencontohkan langsung yang terjadi saat ada sharing session internal perusahaan.
"Contohnya pada saat sharing session, teman kami yang usianya sudah 36 tahun kemudian dia meminta kepada pak Ari untuk dilanjutkan menjadi 46 tahun, itu pada hari itu juga jadi 46 tahun," ucap Zaenal.
Zaenal menegaskan gaya memimpin Ari Askhara bisa dibandingkan seperti kerajaan.
"Artinya kan orang-orang seperti ini memimpin gaya-gaya kerajaan, negara, atau perusahaan publik?"
"Itu dari awal sesuatu yang aneh bagi kami," pungkas Zaenal.
(Tribunnews.com/Maliana)