Unit-unit usahanya mencakup surat kabar, majalah, penerbit buku, televisi, radio, media luar ruang (billboard), animasi dan teater 4D serta media digital.
Produk dari setiap unit usaha tersebut adalah Harian Republika, Majalah Golf Digest Indonesia, Jak TV, maupun Gen FM.
Dikaitkan di ILC
Diberitakan sebelumnya, kasus penyelundupan komponen motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton berbuntut panjang.
Tak hanya menyentuh ranah pribadi eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk(GIAA) tapi juga menyoal proyek Menteri Badan Usaha Negara (BUMN) Erick Thohir.
Ini tercetus dalam acara Indonesia Lawyer Club di TVOne, Selasa (10/12). Dalam acara itu, sang pembawa acara Karni Ilyas menyebut bahwa perusahaan milik Erick Thohir memiliki proyek di Garuda Indonesia.
“Proyek itu, … seputar urusan hadling,” ujar Karni.
Juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga tak menampik kabar itu. Arya dengan terus terang menyebut bahwa kabar itu juga diterimanya.
Makanya, sejak pagi, ia juga langsung mengecek kabar itu ke Garuda sampai ke bosnya, Erick Thohir. Kata Arya, Erick pun langsung melakukan pengecekan ke Mahaka.
“Mahaka Grup memang memiliki proyek terkait Garuda. Tapi, Mahaka hanya menyediakan artis. Nilainya sekitar Rp 300 juta,” tandas Arya.
Mahaka, kata Arya adalah perusahaan yang berbisnis di media. Sebelum Erick Thohir menjadi Menteri BUMN, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah besar.
Erick begitu masuk pemerintahan sebagai Menteri BUMN juga sudah mundur dari Mahaka Grup.
Arya juga menjelaskan, proyek mendatangkan dan mengelola artis dalam peluncuran pesawat jenis Airbus A300-900 Neo yang baru saja didatangkan dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis.
Kemudian di perut pesawat tersebut berdasar hasil pemeriksaan petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, terdapat barang selundupan komponen motor bekas Harley Davidson dan Brompton.