Menariknya, Karni juga menyoal bahwa ada dugaan kasus selundupan Harley dan Brompton yang diduga milik eks Dirut Garuda.
“Rahasia umum bahwa banyak pejabat negeri ini yang suka bawa barang-barang (mewah), dan lolos begitu saja."
"Ini nilainya juga tak sampai Rp 1,5 miliar, tapi jadi heboh. Harusnya kalau penyelundupan nilainya ratusan miliar. ” kata Karni.
Baca: Foto-foto Cantik Sisi Asih, Pramugari Garuda Viral yang Dikabarkan Korban Kekuasaan Ari Askhara
Lebih lanjut Karni menyebut bahwa jangan-jangan ini adalah sekadar aksi untuk menyingkirkan orang-orang mantan Menteri BUMN Rini Suwandi.
Arya langsung menampik itu. “Sedari awal, Erick menyebut tak perlu lobi, atau mengirimkan macam-macam. Tak perlu dan tak ada itu,” ujar Arya.
Arya lantas menjelaskan kronologis kasus tersebut. Arya lantas bercerita informasi adanya bawaan moge Harley dari media sosial, serta informasi grup whatsapp di perusahaan.
Erick lantas meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani yang membawahi Dirjen Bea dan Cukai untuk menyelidiki ini.
Dus, informasi itu lantas ditindaklanjuti. Erick juga meminta agar komisaris untuk bekerja melakukan audit.
Hasilnya memang ada dugaan penyelundupan komponen moge Harley dalam bentuk CKD alias komponen.
Hasil Komite Audit dan Kementerian Keuangan klop. Selain itu, kepergian empat direksi Garuda ke Paris tanpa izin Menteri BUMN dan komisaris.
Selain itu, barang tersebut dibawa di pesawat yang belum dikomersilkan alias belum beroperasi.
“Harusnya hanya berisi orang yang menjemput pesawat,” ujar Arya. Tapi ternyata sudah membawa barang komersil.
Dari situlah terungkap bahwa barang tersebut memang milik Ari Askhara. Buntutnya, empat direksi Garuda kemudian dicopot.
“Jika memang Mahaka mendapatkan proyek, mestinya dipertahanan. Nyatanya kan ini tidak,” ujar Arya.
Artikel di atas telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahaka Media, Perusahaan yang Didirikan Erick Thohir dan Diduga Terlibat Proyek Garuda " dan Erick Thohir disebut punya proyek di Garuda, begini cerita lengkapnya