News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indah Kiat, Wika Gedung dan Blue Bird Sabet Penghargaan Indonesia Public Companies Award 2019

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penghargaan untuk sejumlah perusahaan terbuka yang terdaftar di pasar modal di ajang Indonesia Public Companies Award 2019 yang digelar Warta Ekonomi di Balai Kartini, Jakarta, Senin (16/12/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sejumlah perusahaan terbuka yang terdaftar di pasar modal meraih penghargaan di ajang Indonesia Public Companies Award 2019 yang digelar Warta Ekonomi di Balai Kartini, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Perusahaan penerima penghargaan ini diantaranya, PT Delta Djakarta Tbk, PT Blue Bird Tbk, PT Indah Kiat Pupp & Paper Tbk dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) Tbk dan perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk serta PT Fast Food Indonesia Tbk. 

Penyerahan penghargaan ini diserahkan langsung oleh founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi, Fadel Muhammad, CEO & Chief Editor Muhamad Ihsan dan Direktur Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Maulana.

Muhamad Ihsan mengatakan, pemberian penghargaan kali mengangkat tema “Shaping Excellence Through Adaptation”.

Dia menyatakan, perusahaan-perusahaan tbk peraih penghargaan diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku bisnis lainnya untuk menjadi yang terbaik dan unggul karena kemampuannya beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini.

Ihsan mengatakan, untuk menentukan perusahaan terbuka yang terpilih sebagai pemenang Indonesia Public Companies Award 2019, tim risetnya melakukan penelitian dengan metode kuantitatif dari laporan kinerja keuangan dan aktivitas perdagangan saham.

Fadel Muhammad mengatakan, tren industri ke depan menyentuh teknologi. Siapa yang menyentuh teknologinya paling hebat dia akan mendapat perhatian.

"Kita harus mengikis birokrasi, birokrasi kita berlebihan apalagi di daerah. Hasil riset Warta Ekonomi, penghambat masuknya investasi adalah ribetnya peraturan peraturan di daerah," ujarnya.

Baca: Anak Usaha Wika Kembangkan Teknologi Modular untuk Proyek Properti

"Presiden menghendaki ada perbaikan di iklim investasi dan perluasan lapangan kerja. Makanya muncullah ide omnibus law untuk menata kembali peraturan perundang-undangan. Dengan upaya ini kita harapkan semua problematika ini selesai di pertengahan tahun depan," imbuh Fadel Muhammad.

Muhammad Maulana menilai, event penghargaan untuk perusahaan di pasar modal semacam ini bisa menjadi sarana kami untuk mengawasi emiten. "Dengan menjadi perusahaan publik maka jadi banyak yang mengawasi agar kinerja mereka menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.

Baca: Ambruknya Saham-saham Emiten BUMN Konstruksi di Lantai Bursa

Dia menyebutkan, selama 2019 sampai Desember ini sudah 52 emiten baru yang terdaftar melantai di pasar modal Indonesia. Tahun 2018 lalu, perusahaan baru yang listing mencapai 62 emiten.

Ihsan menambahkan, pemenang ajang ini dikelompokkan berdasarkan sektor industri dan kemudian dikelompokkan menjadi Best Public Company 2019 dan Fastest Growing New Public Company 2019.

Best Public Company diberikan kepada perusahaan terbuka yang berhasil mempertahankan tingkat aktivitas perdagangan saham dengan baik dan ditunjang kinerja fundamental perusahaan yang positif selama tiga tahun terakhir.

Sementara, Fastest Growing New Public Company diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) mulai 2015 hingga 2017 dan berhasil meningkatkan kapitalisasi pasar, dan didukung kinerja keuangan yang baik. 

Tahun ini, pihaknya memberikan penilaian kepada perusahaan-perusahaan terbuka dalam empat kategori: Indonesia Fast Growing Public Company, Indonesia Outstanding Performance Public Company, Indonesia Excellent Performance Public Company, dan Indonesia Very Good Performance Public Company.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini