News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenhub: Hari Pertama Beroperasi, Tol Layang Japek Dilewati hingga 40 Kendaraan per Menit

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan melintasi Jalan Tol Jakarta Cikampek II atau Japek Elevated saat ujicoba cek perlintasan di Kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu ( 8/12/2019). PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), akan membuka jalan Tol Japek Elevated secara fungsional pada musim Libur Natal dan Tahun Baruu 2020 mulai tanggal 20 Desember mendatang. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tol layang Jakarta-Cikampek telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (13/12/2019) dan mulai dibuka untuk umum pada Minggu (15/12/2019) kemarin.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat selama satu hari beroperasi, jalan tol sepanjang 36,4 kilometer ini sudah dilewati cukup banyak kendaraan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebutkan, untuk arah dari Jakarta menuju Cikampek rata-rata sebanyak 20 kendaraan melintas di tol layang Japek setiap menitnya.

Sementara untuk arah sebaliknya dari Cikampek menuju Jakarta volume kendaraan bisa mencapai 40 kendaraan per menit.

Baca: 5.412 Bus Tak Lulus Ramp Check untuk Angkutan Nataru

Baca: Tol Japek Hanya untuk Kendaraan Golongan 1, Berikut Penjelasan GM Traffic Jasa Marga

Baca: Menhub Budi Karya Sebut Isu Penggembosan Terhadap Dirinya Hoax

"Tol elevated secara umum pada siang, sore dan malam hari ada peningkatan pergerakan terutama Bandung-Jakarta," kata Budi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (16/12/2019).

"Kemarin rata-rata jalur Japek 20 kendaraan per menit. Cikampek-Jakarta puncaknya 40 kendaraan per menit," tambah dia.

Budi memprediksi jumlah kendaraan yang melintas di tol layang terpanjang di Indonesia ini akan semakin meningkat. Apalagi tol ini masih beroperasi secara fungsional atau gratis.

"Ini juga belum berbayar masih gratis sampai akhir tahun," ucapnya.

Meski begitu, Budi meminta operator dalam hal ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk memperbaiki infrastruktur jalan tol tersebut demi memastikan keselamatan bagi para pengemudi.

"Dari sisi keselamatan memang ada beberapa yang perlu perbaikan Jasa Marga. Misalnya water barrier yang terkesan sempit, marka jalan ada yang belum dihapus jadi membingungkan. Sign atau RPJJ yang diarahkan saya usulkan pakai neon box sehingga di malam hari kelihatan," kata Dirjen Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini