TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Berkarya Makmur Sejahtera (BMS), pemilik minimarket Goro, bersama komunitas warga membuka sebuah gerai di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat.
Minimarket Goro yang berada di Jatibening tersebut memiliki anggota komunitas sebanyak 275 orang.
Setiap anggota nantinya dapat membuka last mile atau warung kecil di rumah mereka, sementara Minimarket Goro Jatibening sendiri sebagai suplier barang jualan anggota.
Direktur Utama BMS Milasari Kusumo Anggraini mengatakan investasi awal pembuatan minimarket Goro biasanya memerlukan dana sebanyak Rp 600 juta-Rp 650 juta.
Baca: Usung Ekonomi Kerakyatan, Minimarket Goro Siap Buka 120 Gerai Baru Pada 2020
"Sekitar Rp 600 juta-Rp 650 juta. Termasuk dengan renovasi, chiller dan sebagainya. Luas areanya ini sekitar 100 meter persegi," tutur Mila saat jumpa pers di gerai Goro, Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/12/2019).
Minimarket Goro di Jatibening ini juga sebagai Distribution Center (DC) untuk ke last mile (warung kecil milik anggota Minimarket Goro).
BMS sendiri juga memiliki persyaratan untuk mendirikan minimarket bersama mitra.
"Pertama ada penyaringan. Ini kita harus edukasi mereka. Kedua kita lakukan survei dan lihat. Apakah mereka bisa dipercaya untuk mengelola suatu toko," terang Mila.
Syarat lainnya ialah mitra harus mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) Goro.
Kemudian, lokasi menjadi bagian terpenting untuk menentukan pembangunan Minimarket Goro bersama mitra.
"Ini kan barang bisa dikirim dari Cibubur ke Distribution Center (DC) dan kemudian bisa ke warung-warung sekitar sini, jadi lokasi harus tepat. Jadi supply chainnya harus diperhitungkan juga," ungkap Mila.
Goro menargetkan membuka 120 gerai pada 2020.