"Namun ketika barang-barang itu tidak lagi dipakai lantaran telah lewat musim atau defect atau dari pabrik bermasalah sehingga mereka tidak bisa menjual ke toko-toko ini, mereka menjualnya ke premium outlet. Premium inilah yang akan menjadi project plan kita," katanya.
Timothy optimis membangun perusahaan di bidang private equity. Diakuinya, saat ini masih ada tantangan yang harus dilewati. Salah satunya, kepercayaan perusahaan atau group untuk menanamkan asetnya pada Black Boulder Capital.
"Kami tahu, kami masih muda. Ini menjadi tantangan bagi kami jika masih ada yang belum mengenal dan percaya pada kami. Namun, apapun yang diberikan pada kami, akan kami tekuni," pungkasnya.