Laporan Reporter: Anna Suci Perwitasari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan rupiah di pasar spot kembali berbalik arah. Rabu (11/3/2020), pukul 11.20 WIB, rupiah spot berbalik melemah ke level Rp 14.363 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat, mata uang Garuda turun 12 pin atau 0,08% dibanding penutupan Selasa (10/3.2020) di level Rp 14.352 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia kali ini beragam. Di mana, Yen Jepang masih menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,89%.
Disusul dolar Singapura yang naik 0,12%. Yuan China dan peso Filipina pun sama-sama menguat 0,07%.
Sedangkan ringgit Malaysia dan dolar Taiwan naik tipis masing-masing 0,05% dan 0,02%.
Baca: Tarif Ojek Online di Jabodetabek Naik Rp 250 Per Kilometer
Sementara itu, rupee India menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,55%. Baht Thailand menyusul dengan pelemahan 0,40%.
Baca: Virus Corona Bikin Kekayaan Banyak Miliuner Indonesia Rontok Sekejap, Siapa Saja?
Mengutip Bloomberg, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan, BI akan intervensi dengan membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder guna menjaga stabilitas rupiah.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengungkapkan bahwa bank sentral Indonesia ini telah membeli sekitar Rp 130 triliun obligasi pemerintah hingga saat ini.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Jelang tengah hari, rupiah spot berbalik arah melemah ke Rp 14.363 per dolar AS