Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan pemerintah Malaysia menerapkanĀ penguncian (lockdown) secara nasional untuk mencegah makin meluasnya virus corona di negaranya, dinilai tidak bisa serta merta bisa diikuti oleh Indonesia.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat, kebijakan lock down di Indonesiahanya akan berdampak pada sisi psikologis pemerintah, karena terus didesak untuk menerapkan kebijakan serupa yang dilakukan Malaysia.
"Imbas lockdown Malaysia lebih ke sisi psikologis, karena ada tekanan bagi pemerintah di Indonesia untuk meniru langkah Malaysia," ujar Bhima kepada Tribunnews, Jumat (20/3/2020) pagi.
Ia secara terbuka menyarankan agar pemerintah tidak mengikuti langkah Malaysia karena jika lockdown diberlakukan, akan berdampak pada semakin terpuruknya perekonomian Indonesia.
Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19
"Jika kita begitu saja latah, maka dipastikan krisis ekonomi akibat lockdown lebih parah," kata Bhima.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengumumkan penerapan lockdown yang dimulai sejak 18 hingga 31 Maret mendatang.
Kebijakan ini diambil sebagai upaya dalam menekan penyebaran virus corona (Covid-19) di negara itu.