Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkosa akan kembali merosot menuju kisaran level 4.134 sampai 4.232 setelah selama sepekan lalu turun tajam minus 14,52 persen disertai net sell asing sebesar Rp 2.46 triliun.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, probabilitas IHSG akan kembali turun semakin besar pada awal pekan ini menyusul jatuhnya Dow Jones Industrial Index (DJIA) Jumat pekan lalu sebesar 4,55 persen dan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) turun 3,01 persen.
"Hal ini terjadi semakin bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19 mencapai 14.616 orang dan yang terjangkiti mencapai 336.838 orang per 22 Maret," ujarnya di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Disamping itu, turunnya sebagian indeks Bursa Asia Senin pagi, di antaranya Australian Securities Exchange (ASX) minus 7,16 persen, Korea Composite Stock Price Index (Kospi) 6,23, dan Straits Times Index (STI) 6,50 persen juga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi kejatuhan IHSG.
Baca: Cerita Lengkap Acara Ngunduh Mantu Buyar Dibubarkan Polisi di Banyumas karena Corona
Jatuhnya harga komoditas yakni minyak minus 8,68 persen, timah 0,67 persen, CPO 2,38 persen ditengah turunnya Dow Futures sebesar 932 poin atau 4,8 persen juga menjadi sentimen negatif bagi jatuhnya IHSG Senin ini.
Baca: PNS Dinas Perhubungan Jatim Positif Corona, Diduga Punya Riwayat Rapat dengan Menhub
"Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun, secara valuasi banyak saham menjadi sudah semakin sangat atraktif," kata Edwin.
Adapun, Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness maka dapat fokus atas saham super defensif.
"Terutama dari sektor bank, konsumer, telko, fast moving consumer good (FMCG), batu bara, dan rokok dalam perdagangan Senin ini," ujarnya.