Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukalapak menggandeng kepolisianuntuk menindak oknum pelaku penipuan dan penimbunan alat kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan Bukalapak tidak akan menoleransi terhadap penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran alat kesehatan yang saat ini dibutuhkan masyarakat.
"Kami telah menutup ribuan akun pelapak yang memanfaatkan situasi pandemi ini untuk meraup keuntungan dengan menaikkan harga secara tidak wajar," kata Rachmat kepada Tribunnews, Rabu (1/3/2020).
Ia menambahkan, penjual yang memasarkan barang dengan deskripsi yang tidak sesuai, dan menjual alat kesehatan yang tidak sesuai aturan juga akan ditindak tegas.
"Setiap bentuk penipuan online, penimbun alat kesehatan dan penjual rapid test sangat merugikan masyarakat, sehingga perlu adanya tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Rachmat.
Baca: Jangan Salah! Ini Cara Melepas Masker Bedah yang Benar Sesuai Petunjuk Dokter Spesialis Paru
Rachmat juga menyebutkan, kasus penipuan yang selama ini terjadi adalah pengiriman bodong dan phising kerap terjadi.
Baca: Kabar Baik! PUFF, Nucleus Farma dan Prof Nidom Foundation Kembangkan Obat Covid-19
Phishing merupakan salah satu metode andalan penipu, di tengah timbulnya permintaan tinggi dan kepanikan masyarakat untuk mencari alat kesehatan.
Baca: Riset Next Policy tentang Corona: Sentimen Negatif Netizen ke Menkes Terawan, Positif ke Eric Thohir
Melalui phishing, seorang penipu meminta target untuk memberikan data-data penting di tautan yang tidak resmi dengan berbagai alasan, yang berujung peretasan.
"Kerja sama antara Bukalapak dengan Polri untuk pengusutan dan penindakan, yang diharapkan masyarakat dapat mendapaktan alat kesehatan dan kebutuhan sehari-hari di Bukalapak dengan aman, nyaman dan terjangkau," kata Rachmat.