TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah mengawali pekan ini dengan sempurna. Senin (6/4), rupiah di pasar spot ditutup menguat ke level Rp 16.413 per dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, mata uang Garuda tersebut berhasil naik 0,10% dibanding penutupan Jumat (3/4) di level Rp 16.430 per dolar AS. Penguatan rupiah sebenarnya tak terduga, karena sepanjang hari ini rupiah berada di zona merah, dan baru berbalik arah beberapa saat sebelum penutupan.
Baca: Pertamina Lakukan Penyemprotan Desinfektan pada 10 Titik Fasilitas Umum di Kota Samarinda
Baca: BREAKING NEWS Kasus Corona 6 April di Indonesia Naik Jadi 2.491 Kasus, 209 Meninggal, 192 Sembuh
Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan. Hingga pukul 15.00 WIB, baht Thailand masih menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi setelah menguat 0,38% terhadap the greenback.
Menyusul berikutnya adalah dolar Singapura yang naik 0,33%. Kemudian ada dolar Taiwan yang naik 0,27%. Lalu, won Korea Selatan juga berhasil terapresiasi 0,16%.
Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,59%. Ringgit Malaysia menyusul di belakangnya setelah melemah 0,24%.
Selanjutnya ada peso Filipina dan dolar Hong Kong yang masing-masing melemah 0,06% dan 0,01%.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Rupiah berbalik menguat dan ditutup ke level Rp 16.413 per dolar AS pada Senin (6/4)