TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi Infrastruktur DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda meminta Kementerian PUPR untuk membeli Karet dari Petani Rakyat di Seluruh Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Kementerian PUPR telah menjadikan karet sebagai salah satu bahan baku guna pengaspalan jalan.
"Langkah ini populis, sekaligus menyelamatkan petani-petani karet kita di tengah harga karet dan situasi Pandemi Covid-19 yang tak menguntungkan ekonomi mereka," ujar anggota Komisi V DPR RI ini.
Rifqi yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kalimantan Selatan menyatakan, Kementerian PUPR selama ini membeli Bahan Olahan Karet dari kelompok-kelompok Petani Sawit yang berhimpun dalam UPPB ( unit pelaksana pengadaan Bokar/ Bahan Olahan Karet) secara swakelola.
Baca: Ramadan Ini Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Tidak Selenggarakan Salat Tarawih
Selanjutnya, bokar diolah melalui proses Pabrikasi menjadi SIR-20. "Bahan inilah yang disimpan di gudang Kementerian PUPR untuk menjadi pencampur Aspal" ungkap Rifqi.
Menurut Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini. Saat ini, Kementerian PUPR telah menganggarkan sekitar Rp 100 miliar untuk keperluan itu.
Baca: Anggota DPR Minta Warga Diperbolehkan Mudik: Luhut Tegaskan Tidak Bisa!
Pihaknya akan mendorong agar realokasi anggaran dapat didorong meningkatkan pembelian karet rakyat ini.
"Mekanisme ini akan menjadi salah satu stimulus ekonomi di tengah sulitnya perekonomian masyarakat kecil kita saat ini" tegas Rifqi.
Dampak Pandemi Covid-19, selain aspek kesehatan, juga perekonomian. Kita wajib bergotong royong bersama menyelesaikan masalah ini.
"Saya akan terus mendorong program-program infrastruktur berbasis masyarakat yang padat orang dan mendorong ekonomi rakyat kecil kita" demikian pernyataan legislator dari Daerah Pemilihan Kalsel I ini.