Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Maskapai Uni Emirat Arab (UEA), Etihad Airways telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sebagian karyawannya pada bulan ini, termasuk awak kabin.
Hal ini dilakukan setelah pandemi virus corona (Covid-19) 'memaksa' maskapai itu untuk melakukan penghentian sementara perjalanan udara.
Dikutip dari laman Gulf News, Rabu (20/5/2020), seorang juru bicara Etihad mengatakan bahwa ada redudansi di beberapa area maskapai.
"Jelas permintaan untuk perjalanan dalam waktu dekat ini akan berkurang secara signifikan, dan imbasnya kita harus membuat keputusan sulit untuk memastikan agar Etihad bisa menghadapi badai ini," kata juru bicara Etihad.
Baca: Penerbangan Batik Air Jakarta-Bali Stop Sementara karena Dihukum Kemenhub
Maskapai penerbangan milik UEA ini mempekerjakan 20.530 karyawan dan terpaksa menghentikan sementara penerbangan terjadwal pada Maret lalu.
Tidak hanya itu, satu bulan kemudian, manajemen maskapai ini mengatakan bahwa mereka telah melakukan PHK terhadap sebagian karyawannya.
Baca: Yakin Dapat Obati Covid-19, Donald Trump Minum Obat Malaria Setiap Hari
Etihad, yang kehilangan 5,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sejak 2016 lalu, telah memangkas upah bagi para karyawannya karena perjalanan global nyaris terhenti akibat pandemi ini.
Baca: Menu Opor dan Rendang Tidak Baik Dipanaskan Berulang Kali, Ini Efek Buruknya Buat Kesehatan
Maskapai tersebut pun hanya melakukan beberapa penerbangan yang mengangkut penumpang pada Maret 2020.
Sebagian besar operasional dilakukan untuk mengangkut penumpang warga negara asing yang ingin meninggalkan UEA akibat pandemi.
Etihad pun berencana untuk melanjutkan penerbangan penumpang reguler pada Juni mendatang.