TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah hari ini menguat di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate alias Jisdor.
Pada Selasa (26/5), rupiah di kurs Jisdor ada di level Rp 14.774 per dolar AS.
Rupiah di kurs tengah BI menguat dari sebelum libur Lebaran yang ada di posisi Rp 14.785 per dolar AS.
Meski menguat di kurs Jisdor, rupiah diprediksi masih berpotensi melemah di pasar spot.
Baca: Harta Orang Terkaya Indonesia Merosot hingga Ratusan Triliun Rupiah di Tengah Pandemi Covid-19
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan rupiah dipengaruhi oleh pertanyaan pelaku pasar atas kepastian vaksin corona. Alhasil kurs rupiah hari ini berpotensi melemah.
Apalagi, ketegangan AS dan China kembali menyeruak.
Sentimen ini membuat dolar AS yang dianggap sebagai safe haven yang paling likuid jadi menguat dan rupiah berpotensi melemah.
"Penguatan rupiah kemarin semu," kata Faisyal, Senin (25/5).
Sementara, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai pergerakan rupiah masih cenderung bergantung pada pergerakan kurva pasien positif korona di dalam negeri.
Jika kurva sedikit melandai dan harga minyak stabil, Fikri memproyeksikan rupiah besok bisa terapresiasi, meski indeks dolar meningkat di saat yang sama.
Fikri memproyeksikan rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 14.480 per dolar AS hingga Rp 14.880 per dolar AS.
Sementara, Faisyal memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.800 per dolar AS hingga Rp 15.550 per dolar AS.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Selepas libur Lebaran, rupiah menguat ke Rp 14.774 per dolar AS di kurs Jisdor