Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, telah menyiapkan Rp 34 triliun untuk merelaksasi pembayaran angsuran dan subsidi bunga kredit bagi bagi kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Ia pun berharap, dari gelontoran dana itu diharapkan bagi para petani dan nelayan bisa mengurangi beban biaya konsumsi keluarga mereka.
Sehingga, para petani dan nelayan bisa meneruskan usaha guna memenuhi kebutuhan baha pokok masyarakat di tengah pandemi corona.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas Insentif bagi Petani dan Nelayan Dalam Rangka Menjaga Ketersediaan Bahan Pokok, melalui video conference, Kamis (28/5/2020).
"Melalui program subsisidi bunga kredit, ini juga sudah kita putuskan, saya kira sudah berjalan pemerintah menyiapkan Rp 34 triliun untuk relaksasi pembayaran angsuran dan pemberian subsidi bunga kredit yang disalurkan lewat KUR, lewat Mekar, lewat UMI, lewat pegadaian dan perusahaan pembiayaan lainnya," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, ada pun penundaan angsuran dan subsidi pada pemerima bantuan permodalan yang dilakukan beberapa kementerian seperti Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
Baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertanian.
"Saya yakin ini (penundaan angsuran dan subsidi pada pemerima bantuan permodalan,red) ada," ucap Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara juga menyebut, bantuan yang disiapkam bagi para petani dan nelayan bisa menggunakan instrumen bantuan non fiskal melalui kebijakan supply chain.
Nantinya, Jokowi berharap para petani dan nelayan bisa terpenuhi kebutuhan bibit hingga alat produksi.
"Kita harapkan usaha pertanian dan perikanan ini bisa lebih baik melalui ketersediaan bibit, pupuk dan alat produksi," jelasnya.