News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenparekraf Sudah Prediksi Penurunan Jumlah Wisman karena Akses Tertutup

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam rangka memperingati hari batik nasional Kampoeng Batik Rejomulyo Semarang bekerja sama dengan PLN dan Pemerintah Kota Semarang mengadakan acara membatik dan mewarnai batik sepanjang 100 meter, Rabu (2/10). Sejumlah wisatawan mancanegara juga turut membatik dalam peringatan hari batik nasional tersebut. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ari Juliano Gema telah memprediksi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebagai dampak pandemi Covid-19.

Hal itu menyusul rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kunjungan wisman anjlok secara kumulatif hingga April 2020.

"Sudah diperkirakan mengingat langkah-langkah pemerintah Indonesia dan juga pemerintah negara penyumbang wisman potensial ke Indonesia yang memutuskan menutup akses keluar-masuk negaranya demi pencegahan penyebaran Covid-19," kata Ari di Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Dia menjelaskan untuk membuka pariwisata kembali, perlu penerapan prosedur standar di sarana publik yang bertujuan untuk lebih mendisiplinkan masyarakat terkait protokol kesehatan di sektor pariwisata.

"Sehingga saat dibuka kembali, wisatawan akan merasa nyaman datang ke tanah air,” ujarnya menambahi.

Ari juga menegaskan sesuai instruksi Presiden Jokowi bahwa pembukaan pariwisata tidak perlu tergesa-gesa

Ia menjelaskan Presiden Jokowi meminta fokus mendorong mobilisasi wisatawan nusantara terlebih dahulu dan perlu dipersiapkan dulu protokol new normal sebelum kembali menyambut wisatawan.

Tentunya, dengan melihat kesiapan masing-masing daerah wisata.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa kepala daerah yang wilayahnya paling siap untuk menerima wisatawan dan memulai penerapan protokol ini,” kata Ari Juliano.

BPS: Jumlah Wisman Sepanjang April 2020 Anjlok 87,4 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif dari Januari hingga April 2020, jumlah wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 2,77 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah itu turun 45,01 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya berjumlah 5,03 juta kunjungan.

"Jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 1,60 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 648,95 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 517,76 ribu kunjungan," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Sementara, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada April 2020 saja mencapai 160,04 ribu kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 87,44 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada April 2019 yang berjumlah 1,27 juta kunjungan.

Selain itu, Suhariyanto menjelaskan, jika dibandingkan dengan Maret 2020, jumlah kunjungan wisman April 2020 juga mengalami penurunan sebesar 66,02 persen.

"Jumlah ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 755 kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 46,56 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 112,73 ribu 
kunjungan," katanya.

Adapun, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 99,90 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada 
bulan yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi di seluruh pintu masuk udara dengan persentase terendah tercatat di Bandara Soekarno-Hatta Banten sebesar 99,79 persen.

Kemudian diikuti Bandara Internasional Lombok Nusa Tenggara Barat sebesar 99,81 persen, dan Bandara Ahmad Yani Jawa Tengah sebesar 99,82 persen.

Selain itu, Bandara Husein Sastranegara Jawa Barat, Bandara Adisucipto DI Yogyakarta, Bandara Sam Ratulangi Sulawesi Utara, Bandara Minangkabau Sumatera Barat, Bandara Sultan Syarif Kasim II Riau,
Bandara Supandio Kalimantan Barat, Bandara Hasanuddin Sulawesi Selatan, dan Bandara Sultan 
Badaruddin II Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 100 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini