News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Ingatkan Perubahan Postur APBN 2020 Dilakukan Hati-hati dan Transparan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo berjalan saat meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal (normal baru) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Dalam tinjauan kali ini, Jokowi menyampaikan pengerahan TNI/Polri secara masif di titik-titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan sesuai ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya agar berhati-hati dan cermat dalam mementukan perubahan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020.

Pasalnya, Jokowi menyebut, terjadi perubahan postur akibat pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak pada defisit APBN.

Baca: Cara Menyembuhkan Sesak Napas Secara Alami Tanpa Obat

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait penerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan perubahan postur APBN tahun 2020 melalui video conference yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (3/6/2020).

"Saya ingin tekankan lagi, agar perubahan postur perubahan APBN dilakukan hati-hati, transparan, akuntabel," kata Jokowi.

Jokowi menekankan hal tersebut, sehingga APBN 2020 bida terjaga, dipercaya dan tetap kredibel.

Maka dari itu, Jokowi meminta kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian Arilangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa segera melakukan kalkulasi yang cermat.

Baca: PM Kanada Kehabisan Kata-Kata Tanggapi Cara Trump Tangani Demo Bela George Floyd

Tentunya, upaya itu guna prosedur penggunaan APBN tahun 2020 tetap terjaga.

"Saya minta menteri koordinator perekonomian, menkeu, bappenas, melakukan kalkulasi lebih cermat, detail, matang terhadap risiko fiskal kita ke depan," ucap Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini