News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua Umum HIPMI Berharap UMKM Jadi Prioritas Perhatian Pemerintah

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2019-2022 Mardani H Maming memberikan sambutan saat acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1/2020). Pelantikan BPP HIPMI periode 2019-2022 mengusung tema peningkatan kualitas SDM pengusaha muda indonesia dalam menyambut era bonus demografi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada krisis 1998, Usaha Mikro Kecil Menengah atau (UMKM) hadir menjadi penyelamat ekonomi bangsa. 

UMKM mampu bertahan ketika banyak perusahaan tumbang.

Namun hal ini berbeda dengan dengan kondisi saat yang tengah dilanda Covid-19.

Saat ini, UMKM benar-benar terdampak sehingga keberpihakan pemerintah pada UMKM sangat diperlukan.

Baca: Diskusi dengan Para Kepala Daerah Milenial, HIPMI Usul Ruang Lebih Luas untuk Anak Muda

Baca: Fraksi PDI-P: RUU Cipta Kerja Klaster UMKM, Wujud Negara Hadir untuk Ekonomi Rakyat

Demikian disampaikan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H Maming, saat menjadi pembicara dalam rilis survei Indikator Politik. 

Rilis survei yang digelar Minggu (7/6/2020) sore dengan menggunakan aplikasi zoom ini bertemakan "Persepsi Publik terhadap Penanganan Covid-19, Kinerja Ekonomi dan Implikasi Politiknya."

"Pemerintah harus memberikan bantuan tunai kepada pekerja dari perusahaan UMKM. Pelaku UMKM ini bukan karena kinerjanya buruk tapi terpaksa di tengah Covid-19 ini harus merumahkan dan atau memberhentikan karyawannya," ungkap Mardani.

Para pekerja dan pelaku UMKM ini, sambung Mardani, juga harus menjadi perhatian utama dari program pelatihan pra-kerja. 

Apalagi mereka selama ini bekerja dengan baik namun harus berhenti karena musibah Covid-19.

"Pemerintah harus fokus membantu UMKM yang selama ini juga berjalan baik namun harus berhenti karena pandemik," ungkap Mardani, dengan gigih membela UMKM.

Mardani menilai bahwa selama ini kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sudah sangat baik. 

Namun yang menjadi persoalan adalah dalam hal pelaksaan di daerah dan di lapangan.

Misalnya, sambung Mardani, keinginan Presiden Joko Widodo untuk memberikan relaksasi pinjaman bank di bawah Rp 10 miliar. 

Namun di lapangan, dari 34 provinsi, baru 20 persen pengusaha HIPMI yang mendapat relaksasi dari bank yang sesuai dengan surat OJK.

Dan itu pun rata-rata pengusaha besar yang memang sudah memiliki hubungan baik dengan bank.

Berdasarkan temuan survei Indikator, kata Burhanuddin Muhtadi, mayoritas warga mendukung jika penanggulangan dampak COVID-19 terutama difokuskan pada UMKM. 

Ada 51,7 persen yang meminta pemerintah fokus bantu UMKM. Sementara 15,8 persen publik juga meminta pemerintah memperhatikan persuahaan besar yang memiliki buruh.

"Sebab mereka tahu perusahaan besar ini memiliki banyak pekerja yang akan terdampak dengan kondisi perusahaan,' ungkap Burhan.

Burhan menambahkan bahwa survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan wawancara via telepon. 

Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 pesren. 

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional dan dilakukan pada 16-18 Mei 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini