Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan saat ini pemerintah tengah mendorong e-commerce agar memprioritaskan produk UMKM lokal.
"Kita kerjasama dengan teman-teman e-commerce. Saya dorong teman-teman e-commerce ini memfasilitasi laman khusus produk UMKM," kata Menkop saat wawancara virtual di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Menurutnya, laman khusus produk UMKM lokal ini untuk menekan dominasi produk impor.
Baca: Menteri Teten Dorong Pedagang UMKM Mulai Adaptasi ke Market Online
Baca: Kerjasama Kemenkop dengan Platform E-commerce Menuai Kritik, Begini Jawaban Menteri Teten
"Marketplace kita ini jangan sampai didominasi produk impor. Bagaimana produk impor ini bisa lebih murah 40 persen dari produk UMKM lokal, nah pemerintah sudah intervensi dengan kebijakan pajak," tambah Teten.
Menkop berharap semua produk UMKM bisa masuk di laman tersebut dan bisa perlahan-lahan mulai mensubstisusi produk-produk impor yang selama ini mendominasi laman di marketplace.
Kementerian Koperasi dan UKM juga mempercepat UMKM menerapkan praktik bisnis secara digital di tengah wabah Covid-19.
Hal ini berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Koperasi dan UKM, bahwa dalam masa pandemi Covid-19, pelaku UMKM menghadapi masalah dalam pemasaran yaitu penurunan permintaan secara drastis di berbagai sektor.
“Digitalisasi KUMKM adalah kunci pemulihan ekonomi, sebab baru 13 persen UMKM yang sudah terkoneksi dengan digital. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan mempercepat UMKM go digital,” kata Menkop.
Berbagai kebijakan yang dilakukan untuk mempercepat UMKM go digital ini, antara lain dengan refocusing terhadap program pelatihan di KemenkopUKM, yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan KUMKM terkait digitalisasi, salah satunya adalah melalui laman www.edukukm.id dan seri podcast.
Selain itu, dilakukan program pendampingan kakak asuh KUMKM di Smesco untuk akselerasi on boarding pelaku KUMKM dari offline ke online.
“Program lain yang langsung menyentuh usaha rakyat adalah pendampingan warung sembako offline ke online,” kata Teten.
Ia menegaskan, KemenkopUKM mendorong KUMKM untuk dapat mengoptimalisasikan pemasaran secara online, sehingga pelaku usaha tetap produktif di kondisi pandemi yang tidak memungkinkan aktivitas transaksi secara langsung.