TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, praktik memberikan jabatan komisaris BUMN pada sejumlah politisi maupun relawan pendukung sudah sangat lazim.
Pada praktiknya, kompetensi komisaris terkadang tidak terkait dengan sektor usaha BUMN tempatnya bernaung.
Beberapa hari lalu, Kementerian BUMN melakukan perombakan besar pada 4 BUMN konstruksi sekaligus, baik posisi direksi maupun komisaris.
Beberapa di antaranya merupakan wajah baru.
Baca: Jabatan Baru Fadjroel Rachman di BUMN, Jadi Komisaris Independen Dampingi Mantan Kapolri
Di kursi komisaris 4 perusahaan konstruksi pelat merah itu, terdapat beberapa nama relawan pendukung Presiden Joko Widodo ( Jokowi), baik saat gelaran Pilpres 2014, maupun di kontestasi Pilpres 2019.
Keempat BUMN karya ini merupakan perusahaan-perusahaan konstruksi yang paling besar baik dari sisi aset maupun kapitalisasi pasar.
Tiga di antaranya merupakan perusahaan negara yang berstatus perusahaan terbuka atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca: Begini Reaksi Refly Harun saat UAS Ngaku Diperlakukan Buruk BUMN: Kalau Dukung Petahana Lebih Lancar
Berikut daftar relawan Jokowi saat Pilpres di kursi komisaris BUMN Karya:
Andi Gani Nena Wea (Komisaris PT PP)
Menteri BUMN Erick Thohir kembali menunjuk Andi Gani Nena Wea menjadi Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP.
Selama ini Andi Gani dikenal sebagai relawan Jokowi.
Dikutip dari laman resmi PT PP, Andi Gani merupakan aktivis buruh.
Dia sempat menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia.
Saat kontestasi Pilpres 2019, Andi Gani ikut aktif terjun dalam penggalangan massa buruh pada beberapa acara kampanye dan menjadi Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi.