Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Senior Indef Faisal Basri menyatakan, secara keseluruhan masih tercatat capital outflow sekira 7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di pasar saham.
Kendati demikian, asing kembali masuk lagi di pasar saham sejak pertengahan Mei, namun tetap harus diwaspadai investor lokal.
"Kalau saya tidak salah, walaupun datang ini asing banyak beli juga karena ada potensi keuntungan. Karena itu, maka kita harus hati-hati," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Menurutnya, kondisi ekonomi global, terutama dari Amerika Serikat masih cukup mengkhawatirkan dengan angka pengangguran melonjak diatas 10 persen.
Baca: Prediksi Faisal Basri, Rupiah Akan Melemah Lagi di Akhir Juni Pasca Puncak Covid-19
"Di Amerika, angka penganggurannya naik jadi 14 persen walaupun turun lagi jadi 13 persen, tapi pasar sahamnya sekarang naik terus. Jadi, banyak yang bertanya-tanya juga ekonom dari berbagai negara," kata Faisal.
Baca: Faisal Basri Kritik Program PEN: Jangka Pendek dan Banyak Utang Negara Mengalir ke BUMN
Fenomena tersebut dinilainya mempertegas semakin tidak ada hubungannya antara kinerja pasar modal dan pasar uang dengan kinerja ekonomi di suatu negara.
Baca: PLN Bantah Naikkan Tarif Listrik Diam-diam
"Kalau dulu yang namanya pengangguran melonjak tinggi itu langsung pasar sahamnya bereaksi. Sekarang kita juga (IHSG) sudah (sempat) menembus 5.000 nih karena adanya asing itu, harus diingat asing itu ada 41 persen di pasar saham kita," pungkasnya.