TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah tipis ke Rp 14.090 per dolar AS, Jumat (19/6/2020), pukul 09.25 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, posisi melemah 0,08 persen dibandingkan penutupan Kamis (18/6/2020), yakni Rp 14.078 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.242 per dolar AS.
Dikutip kontan.co.id, rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya.
Di mana won Korea juga melemah 0,37%, ringgit Malaysia turun 0,06%, dolar Singapura melemah 0,04%, dan pesso Filipina melemah 0,03%.
Sementara mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS.
Yen Jepang menguat 0,03%, baht Thailand menguat 0,02%, rupee India menguat 0,02%, dolar Taiwan menguat 0,007%, dan dolar Hong Kong menguat 0,004%.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 97,43, naik tipis dari sehari sebelumnya yang berada di 97,42.
Sebelumnya, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan faktor eksternal akan mempengaruhi pergerakan rupiah akhir pekan ini, Jumat (19/6/2020).
Mengingat, penguatan rupiah yang terjadi Kamis (18/6/2020) juga didukung sentimen global.
"Rupiah menguat karena faktor eksternal, terkait prospek pelemahan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kembali menekan dolar AS," kata Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (18/6/2020).
Selain itu, Reny menjelaskan tren penurunan indeks dolar terus berlanjut.
Sehingga mendorong capital inflow ke emerging market termasuk Indonesia.
Untuk itu, dia meyakini rupiah masih akan melanjutkan penguatan.