Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal diperkirakan kembali bergerak fluktuatif mencoba tutup pada zona hijau dengan support resistance 4.879 hingga 5.000.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal pergerakan IHSG terkonsolidasi pada level moving average 5 hari dan 20 hari serta bullish trend line jangka menengah.
"Indikator stochastic yang menghampiri area oversold akan menjadi signal reversal IHSG selanjutnya meskipun dengan dorongan momentum yang belum begitu kuat. Indikator MACD bergerak bearish pada signal line dengan histogram negatif," ujar Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Sementara, IHSG kemarin ditutup minus 0,05 persen atau turun tipis 2,27 poin ke level 4.901,82 setelah sempat tertekan hampir 1 persen di awal sesi perdagangan.
Sektor aneka industri minus 1,82 persen dan pertanian minus 1,81 persen menjadi pemberat pergerakan, sedangkan saham keuangan naik 0,37 persen dan konsumsi naik 0,17 persen menjadi penyeimbang.
"Saham INDF dan ICBP kembali menguat melanjutkan optimisme terhadap aksi korporasi perseroan," kata Lanjar.
Baca: IHSG Diperkirakan Kembali Menguat Akhir Pekan
Baca: Rilis Neraca Perdagangan dan Nilai Tukar Siap Warnai Pergerakan IHSG, Cermati Saham-Saham Ini
Lanjar menambahkan, katalis global yang mengawali pekan dengan risk off menjadi benalu momentum trend positif IHSG di awal pekan.
"Investor akan terfokus pada data ekonomi awal bulan diantaranya data pertumbuhan indeks kinerja manufaktur dan tingkat inflasi. Investor asing tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp 600, 48 miliar kemarin mengiringi pelemahan rupiah sebear 0,18 persen kelevel Rp 14.245 per dolar Amerika Serikat," ujar dia.