Di sisi lain, kerugian terbesar dialami sejumlah orang kaya di dunia, termasuk Amancio Ortega, seorang miliarder asal Spanyol sekaligus pembuat pakaian yang terkenal dengan merek pakaian dan aksesoris Zara, ia harus kehilangan 19,4 miliar dolar AS karena krisis ini.
Lalu investor miliarder asal Amerika Warren Buffet kehilangan 18,8 miliar dolar AS selama krisis.
Selanjutnya kerugian juga dialami pengusaha asal Prancis Bernard Arnault, serta kolektor seni sekaligus CEO pembuat barang mewah Louis Vuitton, Moet Hennessy.
Sejauh ini, selain Bezos dan Arnault, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Facebook Mark Zuckerberg dan investor Steve Ballmer turut melengkapi daftar lima pengusaha terkaya versi BBI.
Namun pasca krisis corona, dunia telah didorong menuju kemerosotan ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat, dengan sekitar 39 juta orang di AS mengajukan klaim pengangguran sejak Maret lalu.
Tren serupa pun turut terjadi di banyak negara di dunia.
Kendati demikian, menurut prediksi Forbes baru-baru ini, 25 milyarder top dunia akan menambahkan 255 miliar dolar AS pada kekayaan mereka, dengan 29 miliarder baru muncul dalam tiga bulan terakhir.
Americans for Tax Fairness, sebuah kelompok advokasi politik yang berbasis di Florida, AS mengatakan bahwa angka-angka ini mungkin akan jauh lebih tinggi.
Karena miliarder di AS sendiri dikabarkan telah menambahkan sekitar 584 miliar dolar AS ke kas mereka sejak dimulainya pandemi.