Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Di tengah konsekuensi ekonomi yang disebabkan pandemi virus corona (Covid-19), harta kekayaan orang-orang terkaya di dunia telah mengalami peningkatan dan penurunan yang bervariasi secara signifikan.
Beberapa diantaranya termasuk 25 orang terkaya di dunia, mereka bahkan telah menambahkan total lebih dari 200 miliar dolar Amerika Serikat (AS) ke kas mereka.
Namun demikian, ada pula yang tengah menghadapi kerugian sebanyak 19 miliar dolar AS.
Total kekayaan orang terkaya Rusia, menurut Bloomberg Billionaires Index (BBI) telah turun hingga 31,81 miliar dolar AS di paruh pertama tahun 2020.
Indeks yang menghimpun 500 orang terkaya di dunia itu, saat ini turut mencakup 24 warga negara Rusia, dengan kekayaan bersih yang dihitung berdasarkan analisis kekayaan bersih untuk tiap individunya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (2/7/2020), sebanyak enam miliarder Rusia termasuk Alisher Usmanov, Mikhail Prokhorov, Suleiman Kerimov, Vyacheslav Moshe Kantor, Andrey Guryev, dan Sergey Galitskiy berhasil mempertahankan dan menambah pundi-pundi kekayaan mereka.
Baca: Misteri Aktor Korea Tertampan yang Hilang Selama 10 Tahun, Kini Dirinya Jadi Miliarder
Meningkatkan kekayaan antara 44,4 juta hingga 669 juta dolar AS, sisanya tengah menghadapi kerugian.
Seorang investor profesional sekaligus pemilik klub sepakbola Dmitry Rybolovlev mengalami kerugian hingga -184 juta dolar AS.
Baca: Anak Muda Ini Salip Jack Ma Jadi Orang Terkaya Kedua di China, Apa Bisnisnya?
Kemudian CEO Novatek, Leonid Mikhelson merugi hingga -5,76 miliar dolar AS.
Kendati demikian, secara keseluruhan, miliarder dari AS dan China masuk dalam jajaran sepuluh besar terkait pertumbuhan bersih kekayaannya secara year to date (YTD).
Bos Amazon Jeff Bezos telah menambahkan 50 miliar dolar AS untuk kekayaannya dengan total mencapai 165 miliar dolar AS.
Baca: Baru Berusia 40-an, Colin Zheng Huang Jadi Orang Terkaya di China, Geser Jack Ma
Kemudian pendiri sekaligus CEO perusahaan e-commerce Pinduoduo, Colin Huang mengumpulkan 24,9 miliar dolar AS, angka yang diperoleh ini membuat harta kekayaannya mencapai dua kali lipat menjadi 44,5 miliar dolar AS.
Sementara bos SpaceX dan Tesla, Elon Musk telah menambahkan 24,2 miliar dolar AS, dengan total kekayaan mencapai 51,7 miliar dolar AS.
Di sisi lain, kerugian terbesar dialami sejumlah orang kaya di dunia, termasuk Amancio Ortega, seorang miliarder asal Spanyol sekaligus pembuat pakaian yang terkenal dengan merek pakaian dan aksesoris Zara, ia harus kehilangan 19,4 miliar dolar AS karena krisis ini.
Lalu investor miliarder asal Amerika Warren Buffet kehilangan 18,8 miliar dolar AS selama krisis.
Selanjutnya kerugian juga dialami pengusaha asal Prancis Bernard Arnault, serta kolektor seni sekaligus CEO pembuat barang mewah Louis Vuitton, Moet Hennessy.
Sejauh ini, selain Bezos dan Arnault, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Facebook Mark Zuckerberg dan investor Steve Ballmer turut melengkapi daftar lima pengusaha terkaya versi BBI.
Namun pasca krisis corona, dunia telah didorong menuju kemerosotan ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat, dengan sekitar 39 juta orang di AS mengajukan klaim pengangguran sejak Maret lalu.
Tren serupa pun turut terjadi di banyak negara di dunia.
Kendati demikian, menurut prediksi Forbes baru-baru ini, 25 milyarder top dunia akan menambahkan 255 miliar dolar AS pada kekayaan mereka, dengan 29 miliarder baru muncul dalam tiga bulan terakhir.
Americans for Tax Fairness, sebuah kelompok advokasi politik yang berbasis di Florida, AS mengatakan bahwa angka-angka ini mungkin akan jauh lebih tinggi.
Karena miliarder di AS sendiri dikabarkan telah menambahkan sekitar 584 miliar dolar AS ke kas mereka sejak dimulainya pandemi.