TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka melemah ke Rp 14.455 per dolar AS, Rabu (15/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi melemah 0,03 persen dibandingkan penutupan Selasa (14/7/2020), yakni Rp 14.450 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan walaupun melemah pergerakan rupiah akan positif.
Hal tersebut, terdorong oleh sentimen kemajuan penelitian vaksin Covid-19 dan juga penguatan indeks saham AS kemarin.
“Hari ini pergerakan aset berisiko termasuk rupiah di pasar Asia akan positif, merespons kabar baik dari kemajuan penelitian vaksin Covid-19.”
“Pergerakan positif ini juga mengikuti pergerakan pasar saham AS kemarin,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Baca: Terseret Memburuknya Ekonomi Singapura, Rupiah Ikutan Melemah
Baca: Harga Emas Rabu, 15 Juli 2020 Naik Jadi Rp 942 Ribu per Gram, Berikut Rinciannya
Ariston menambahkan, kemajuan penelitian vaksin Covid-19 oleh perusahaan Bioteknologi AS, Moderna melaporkan hasil pengujian vaksin yang sukses memproduksi antibodi di tubuh manusia subyek penelitian.
“Vaksin merupakan solusi untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19,” ungkap dia.
Di sisi lain, pengumuman data neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan menjadi sentimen penggerak rupiah hari ini.
Ariston memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2020 akan surplus.
“Pasar juga akan memperhatikan data neraca perdagangan Indonesia bulan Juni yang diperkirakan surplus. Ini bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah,” tambah Ariston.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.350 - Rp 14.500 per dolar AS.
Kini, posisi rupiah menjadi satu-satunya mata uang di kawasan yang bergerak di zona merah pada pagi hari ini, sebagaimana dilansir Kontan.co.id.
Hingga pukul 09.00 WIB, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah menguat 0,43% terhadap dolar AS.