Selain itu, agar digitalisasi pasar rakyat berhasil, Kemendag terus mendorong, peningkatan dan pemerataan sumber daya manusia (SDM) serta institusi.
Hal lain, Kemendag juga bersinergi dengan swasta mulai dari pembiayaan hingga penyediaan teknologi dan platform.
Swasta perlu digandeng sebagai platform pihak ketiga, yang bisa menjamin arus transaksi, baik dari rantai pasok, maupun dari pedagang ke konsumen.
Kata Agus, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta harus dimaksimalkan untuk menunjang program digitalisasi pasar rakyat.
Selain memiliki teknologi dan SDM yang dapat mendukung pemerintah, sinergi dengan sektor swasta juga akan membuka lapangan kerja sehingga ekonomi secara keseluruhan bisa berjalan.
“Dengan infrastruktur fisik maupun teknologi mekanisme pasar yang lebih modern dapat diwujudkan. Dengan adanya pemerataan teknologi, maka ketimpangan sarana dan prasarana, misalnya antara Jawa dan luar Jawa akan bisa diatasi,”ucap Agus.
Agus juga mengingatkan agar pasar rakyat protokol kesehatan.
Pengelola pasar rakyat, kata dia, harus menyiapkan dan memastikan seluruh pedagang menggunakan masker, sarung tangan, selama beraktivitas.
Kemudian menyediakan sarana dan alat kesehatan, mengatur waktu operasional serta menerapkan physical distancing dengan cara, 1,5 meter antar pedagang.
Pedagang wajib mematuhi disiplin protokol kesehatan seperti membersihkan kiosnya, menggunakan masker, dan sarung tangan selama beraktivitas di pasar, serta menjaga barang dagangannya bersih dan higienis," kata dia.
Begitu pun para pembeli diwajibkan mengikuti peraturan kesehatan seperti menggunakan masker, sarung tangan, mencuci tangan dengan sabun, serta menghindari pembayaran menggunakan uang tunai di ritel modern.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Kemendag terapkan digitalisasi di pasar rakyat agar transaksi makin nyaman