Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur PT Merck Tbk Evie Yulin menyampaikan penjualan terbesar produk perusahaan didominasi produk obat diabetes.
Menurutnya, pandemi tidak mempengaruhi peningkatan produk obat yang bisa menanggulangi Covid-19.
"Penjualan terbesar saat pandemi kurang lebih sama. Kami terbesar produk diabetes tipe 2 atau untuk kasus gula darah, kedua obat antihipertensi," urai Evie saat paparan publik hasil RUPST Tahun buku 2019 secara virtual di Jakarta, Rabu (29/7/2020).
Baca: Merck Alokasikan Rp 58,2 Miliar untuk Dividen
Dia menjelaskan total realisasi produksi Plant Pasar Rebo pada tahun 2019 mencapai 788 juta tablet dan kapsul.
Angka itu naik 32,21 persen dari tahun sebelumnya 596 juta.
"Ini sudah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 762 juta tablet dan kapsul," beber Evie.
Di sisi lain, Evie mengaku belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait dampak pandemi terhadap industri farmasi.
Pihaknya sudah banyak melakukan diskusi dengan perusahaan riset kesehatan global IQVIA, namun belum diketahui hasil pastinya karena masih butuh waktu dan melibatkan banyak analis.
"Hasilnya belum bisa dipastikan in the long term, tapi yang jelas beberapa bisnis mengalami penurunan. Karena jumlah pasien yang datang ke rumah sakit jumlahnya menurun seperti treatment kemoterapi juga agak ditunda," urainya.
Melihat kinerja positif di semester I 2020, Merck akan mengkombinasikan antara revisi dan agresif recovery pant di kuartal empat.
Perseroan berupaya beradaptasi dan mengantisipasi dampak pandemi demi keberlanjutan bisnis, dengan memaksimalkan infrastruktur digital sehingga interaksi dengan customer tetap bisa dilakukan.
"Perseroan melakukan antisipasi risiko bisnis hampir diseluruh unit bisnis. Tim manajemen krisis juga diaktifkan untuk mengelola kesiapan keberlanjutan bisnis saat pandemi," tuntas Evie.