News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pandemi Covid-19 Juga Bikin Industri Unggas Ikut Sakit-sakitan

Penulis: Yanuar Riezqi Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sierad Produce Tbk (SIPD) menyatakan, keberlangsungan industri poultry atau unggas menjadi tidak sehat sejak muncul pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Sierad Produce Tommy Wattimena mengatakan, satu diantara penyebab industri jadi kurang sehat adalah mahalnya bahan baku pakan yakni jagung.

"Kalau kita lihat di setiap supply chain kita itu banyak sekali. Pertama jagung, jagung kita adalah satu diantara termahal di dunia karena tidak boleh mengimpor," ujarnya saat webinar, Selasa (4/8/2020).

Karena itu, kata Tommy, proteksi tersebut membuat biaya operasional pelaku industri unggas meningkat, belum lagi bahan baku kedelai harus impor dari Argentina maupun Brazil.

Baca: China Hentikan Impor Unggas AS Setelah Adanya Temuan Kasus Corona di Pabrik Tyson Foods

"Dari situ sudah komponen biayanya sangat tinggi. Sebanyak 60 persen sampai 70 persen dari ayam adalah biaya makanan," katanya.

Baca: Harga Daging Ayam di Indonesia 30 Persen Lebih Mahal dari Eropa

Disisi lain, produksi terhadap pakan ayam di Indonesia juga sudah kelebihan kapasitas, sehingga berpotensi menimbulkan perang harga.

"Over capacity ujungnya menimbulkan perang harga. Selain itu, akses perbankan juga tidak ada," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini