Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Pasar Digital (PaDi) UMKM yang merupakan terobosan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai bisa meningkatkan produktivitas pengusaha kecil di tengah pandemi Covid-19.
Platform digital ini dapat mempertemukan UMKM dengan BUMN untuk mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM serta membuka akses pasar baru.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menilai PaDi bisa meningkatkan produktivitas dari UMKM karena memiliki pasar yang lebih luas dan terbuka.
“Kami menyambut baik, terobosan dari Menteri Erick Thohir, saya kira ini bisa meningkatkan produktivitas dari UMKM karena pasarnya terbuka luas,” ujar Ikhsan dalam pernyataannya, Kamis (6/8/2020).
Baca: Indonesia di Ambang Resesi, Politikus PKS Desak Pemerintah All Out Bangkitkan UMKM
Menurutnya, hal ini merupakan dukungan kepada pelaku UMKM agar bisa menjadi pemasok pengadaan barang atau kebutuhan BUMN.
Ikhsan bilang dengan menjadikan UMKM sebagai partner (vendor) yang sebelumnya UMKM seperti terabaikan adalah langkah positif.
Baca: Daya Beli Merosot, Indonesia Alami Inflasi Terendah Sejak Tahun 2000
“Sebelumnya terabaikan oleh BUMN tapi sekarang sudah dimintakan untuk menjadi vendor bagi BUMN,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ikhsan menyampaikan dibukanya fasilitas pasar baru ini oleh Erick Thohir mendorong terciptanya pasar yang lebih luas untuk menyerap produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM.
“Memang prinsip berusaha itu kan membuka pasar, yang selama ini menutup diri untuk UMKM, dengan dibuka seperti ini, apa lagi masuk pasar digital dan komitmen BUMN untuk mengambil produk-produk UMKM saya kira ini bisa meningkatkan produktifitas," kata Ikhsan lagi.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemerintah berkomitmen memberikan ruang bagi UMKM dengan menjadikannya sebagai vendor BUMN.
Dia mengatakan, melalui program Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) pengadaan BUMN sebesar Rp 18,5 triliun atau proyek di bawah Rp 14 miliar akan diserahkan ke UMKM.
"Kita memiliki program PaDi UMKM di mana sekitar Rp 18,5 triliun dari pembelian BUMN ke depan baik capex maupun opex yang di bawah Rp 14 miliar akan diberikan kepada pelaku sektor usaha UMKM," katanya.
Dia menjelaskan, program ini akan diluncurkan Agustus. UMKM yang tersertifikasi dan masuk dalam katalog Kementerian Koperasi dan UKM akan menjadi supplier BUMN. Barang yang dipasok beragam, seperti seragam hingga barang penunjang manufaktur.
"Kita akan segera launching nanti di bulan Agustus, platform-nya kita siapkan di mana para UMKM Indonesia yang tersertifikasi, yang masuk katalog Kementerian Koperasi menjadi supplier yang prefer untuk BUMN," terangnya.