Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbekal dari ketekunannya menekuni beragam pelatihan, Siyamiyati kini menjadi inspirator bagi kemandirian sejumlah ibu rumah tangga di kampungnya, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Istri awak mobil tangki (AMT) Depo Rewulu, Jogjakarta, ini menularkan keterampilan pembuatan nugget dan jamur krispi yang diperoleh dari pelatihan yang digelar Pertamina Patra Niaga untuk lingkungannya.
Perempuan berusia 47 tahun ini adalah istri Wagiono, salah satu sopir AMT Depo Rewulu. Sehari-hari, Siyamiyati menekuni pekerjaan sebagai penjahit.
Namun dia tak pernah menutup diri terhadap pengetahuan baru, sehingga ikut dalam pelatihan pembuatan makanan jamur dan nugget dua tahun lalu.
Pelatihan ini didanai dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan Pertamina Patra Niaga.
Ada tiga kelompok istri AMT yang bergabung dan mendapat pelatihan, dan masing-masing kelompok beranggotakan lima orang.
Baca: Mitra Kerja VHS PT Pertamina Patra Niaga Tetap Bekerja Salurkan BBM dan BBK di Masa Pandemi
Sebelum pandemi datang, mereka rutin dilatih dan berkumpul setiap bulan untuk melakukan evaluasi produk, termasuk produk yang disalurkan dan dijual Rewulu oleh salah satu peserta pelatihan. Produk mereka beragam, mulai dari jamur krispi, nugget orisinal, nugget ayam, dan nugget jamur.
"Saya bersyukur mendapat pelatihan ini karena saya bisa membuat olahan jamur dan nugget. Minimal kalau tidak dijual, bisa dikonsumsi keluarga. Selain itu, dengan adanya kelompok usaha para istri AMT, saya bisa menambah jalinan persaudaraan," kata Siyamiyati, saat Hari Usaha Mikro Kecil Menangah, Rabu (12/8/2020).
Siyamiyati sendiri memilih tidak menggeluti usaha pembuatan kuliner jamur dan nugget ini dengan serius.
Baca: Ekonom: UMKM akan Jadi Lead Project dari RUU Cipta Kerja
"Saya lebih terfokus pada pekerjaan menjahit. Jadi mana sempat usaha sampingan. Selain itu, rumah saya dengan anggota yang lain paling jauh dari Rewulu," katanya.
Ibu empat anak ini punya cara lain untuk memanfaatkan hasil pelatihan dari Pertamina Patra Niaga, yakni mengajarkannya kembali kepada para tetangga.
"Ilmu ini saya tularkan ke ibu-ibu anggota PKK. Kok alhamdulillah, ibu-ibu tertarik untuk bikin," katanya.
Dari sini, kemandirian terbangun di lingkungan Siyamiyati. Para anggota PKK itu mampu berinovasi.
"Mereka membuat nugget daging dan nugget dari singkong. Jadi seperti combro, makanan tradisional Jawa, tapi tanpa tempe. Luarnya dibikin seperti nugget, ditusuk dengan stik es krim dan laku dijual seribu rupiah per biji," katanya.
Siyamiyati bangga, hasil pelatihan Pertamina Patra Niaga yang diperolehnya bisa bermanfaat bagi lingkungannya.
"Saya senang bermanfaat bagi orang lain, ada rasa kepuasan di hati, walau saya sendiri belum menghasilkan keuntungan finansial. Tapi saya senang berbagi ilmu, dan sudah kelihatan hasilnya. Ibu-ibu lain meniru," katanya.
Manager Corporate Communications & CSR PT Pertamina Patra Niaga, Ayulia mengatakan, Pertamina Patra Niaga memang diidesain agar untuk membantu pengembangan UMKM di Indonesia.
"Kami senang apa yang kami lakukan bisa dikembangkan dan ditularkan Bu Siyamiyati ke lingkungan sekitar. Inilah energi positif yang akan membangun dan menguatkan Indonesia," katanya.
Pertamina Patra Niaga selama ini memang memiliki kepedulian terhadap para pengusaha mikro kecil menengah.
"Kami percaya UMKM adalah penggerak perekonomian rakyat, dan dengan UMKM yang tangguh, maka perekonomian Indonesia pun akan kuat," pungkasnya.