Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog akan meluncurkan produk makanan mie sagu dengan kadar gula rendah, pada perayaan HUT RI yang ke-75 pada 17 Agustus 2020.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi, mengatakan peluncuran mie sagu ini bertujuan untuk memotivasi petani sagu untuk memproduksi olahan sagu.
Menurut Tri, ada juga alasan memproduksi mie sagu adalah besarnya potensi petani sagu yang dinilai masih belum tersentuh dan dikembangkan.
"Luas lahan sagu nasional yaitu 5,59 juta hektar, yang mencakup lebih dari 90 persen lahan sagu dunia, 6,5 juta hektar," ucap Tri dalam konferensi pers virtual, Kamis (13/8/2020).
Tri menjelaskan, pihaknya pun mencatat mayoritas lahan sagu ada di Indonesia Timur dengan 4,7 juta hektar yang berada di Papua, Papua Barat, Maluku dan Sulawesi.
"Melihat adanya potensi, pemerintah melalui Bulog akan turut membantu petani sagu untuk menyerap hasil panen dan dilakukan pengolahan secara massal," ujar Tri.
Terlebih lagi, ungkap Tri, dengan adanya peringatan defisit pangan pada 2021 membuat pemerintah bergerak mencari alternatif baru untuk menggantikan beras yang salah satunya dengan sagu.
"Saat ini, tiga pabrik produksi mie sagu yang berada di Kabupaten Meranti, Riau, lalu di Maluku dan satu lagi di Sumatra," ucap Tri.
Produk mie sagu ini, menurut Tri, tak hanya untuk dijual komersial. Bulog juga berencana untuk menjadikan mie sagu sebagai salah satu item yang dimasukkan dalam bantuan sosial Kementerian Sosial.
"Harapan kami bisa jadi alternatif untuk bantuan sosial Kementerian Sosial, dan juga dapat membangun semangat petani sagu untuk memproduksi," tandasnya.