Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelayaranan Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, mencatat pertumbuhan muatan barang kapal tol laut pada semester pertama 2020 mengalami peningkatan.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, muatal kapal barang Pelni pada semester pertama 2020 mencapai 2.869 TEUs.
"Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan, bila dibandingkan pada semester pertama tahun 2019 muatan kapal barang yang hanya mencapai 941 TEUs," ujar Yahya dalam konferensi virtual, Rabu (19/8/2020).
Kenaikan muatan kapal barang yang mencapai 300 persen ini, lanjut Yahya, karena kontribusi besar dari trayek kapal tujuan Morotai.
Baca: Dampak Covid-19 Bisa Membuat Pelni Merugi Hingga Rp 862 Miliar
Ia menambahkan, dua trayek yang padat muatan yaitu T-10 dengan rute Tidore-Morotai-Buli-Maba-Puau Gebe-Tidore, dan T-15 rute Tanjung Perak-Makassar-Morotai-Surabaya yang berkontribusi besar 406 TEUs pada Juli 2020.
Baca: Panduan Refund Tiket Mudik Pesawat, PELNI, Kereta Api dan Bus
"Meski di tengah kondisi Covid-19 yang berdampak pada Pelni, tetapi kami mampu menjaga kinerja bisnis tetap positif dalam penugasan tol laut," kata Yahya.
Salah satu upaya Pelni, menurut Yahya, untuk meningkatkan muatan kapal tol laut dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk mengisi muatan balik.
"Selama ini muatan berangkat penuh dan muatan balik itu kosong, maka dari itu kami kerja sama dengan pihak yang akan mengisi muatan tersebut yaitu Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian di dinas setempat," ucap Yahya.
Yahya menyebutkan, upaya lainnya adalah melakukan optimalisasi terhadap aplikasi informasi Muat Ruang Kapal (IMRK) untuk memantau tingkat keterisian armada tol laut di seluruh trayek.
"Kami optimis dengan upaya ini, kinerja operasional tol laut hingga akhir tahun akan sebaik pada semester pertama ini," ucap Yahya.