Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Core Indonesia menegaskan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semestinya menjadi pembela paling depan keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari sisi dukungan industri.
Ekonom senior dan pendiri Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan, sayangnya perusahaan pelat merah tersebut lebih banyak menggunakan bahan baku dari impor.
"Sekarang BUMN juga TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) sangat rendah, Mereka sangat tergantung supplier-supplier impor," ujarnya saat webinar, Jumat (21/8/2020).
Menurutnya, UMKM tidak ada keterkaitan dengan industri besar, termasuk BUMN karena desain kebijakannya belum memungkinkan.
Baca: Rizal Ramli Sindir Sri Mulyani, Caranya Menghitung Pertumbuhan Ekonomi Tak Lazim
"Ada strategi penguatan UMKM, tapi tidak ada strategi pengintegrasian UMKM terhadap strategi besar ekonomi. BUMN atau swasta bisa membuat daftar apa saja dukungan pasokan dari UMKM, maka keterkaitan makin lama makin tinggi," kata Hendri.
Baca: Di Jurang Resesi, Ekonom Senior Ini Sarankan Jokowi Siapkan Rencana Jangka Panjang 25 Tahun
Sementara itu, dia membandingkan dengan pemerintah Vietnam mengupayakan alat kesehatan untuk mengatasi dampak pandemi corona atau Covid-19 berasal dari UMKM.
"Pada saat Covid-19, pemerintah Vietnam menanyakan mana saja UMKM siap memproduksi produk kesehatan. Pemerintah tinggal mencarikan pasar," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk para pemimpin BUMN.
Luhut yang juga menjabat Ketua Umum Timnas Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) bahkan ingin pejabat BUMN dicopot dari jabatannya jika tidak serius meningkatkan TKDN.