Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Pandemi Covid-19 mempengaruhi sektor perekonomian. Tak sedikit perusahaan terpaksa melakukan pengurangan karyawan untuk bertahan.
Di sisi lain, pelaku bisnis yang bergerak di bidang periklanan, media maupun biro iklan, atau advertising agency, bisa menjadikan kondisi ini sebagai tantangan.
Berkurangnya masa operasional perusahaan selama pandemi covid-19 bukan berarti kegiatan menjaga komunikasi brand terhenti.
Justru hal ini menjadi momentum untuk memperkuat promosi/iklan, agar nantinya dapat memperkuat kepemimpinan di pasar.
"Masa sulit pandemi Covid-19 memang berdampak luar biasa ke hampir semua bisnis. Namun, bagi pemilik bisnis yang punya alokasi bujet iklan yang mencukupi, bisa mencoba berpikir terbalik dari pemilik bisnis pada umumnya, yakni memanfaatkan momentum sekarang ini untuk berinvestasi lewat promosi pasang iklan di berbagai media," tutur Direktur Marketing Doremindo Agency (DO'A), Suardi dalam keterangan resminya.
Baca: Sido Muncul Dukung Omnibus Law Lewat Iklan: Kalau Lapangan Kerja Banyak, Gaji Karyawan Naik
Pada saat kompetitor tengah berjibaku dengan permasalahan yang ada, ini menjadi peluang untuk menanamkan persepsi brand kepada para konsumen.
Apabila pandemi ini berakhir, akan dibutuhkan waktu untuk bisa kembali seperti sedia kala.
Namun, jika telah melakukan investasi untuk promosi/ pemasangan iklan, maka penguasaan market yang ditargetkan akan lebih dekat di genggaman.
Banyak saluran yang bisa dipergunakan berinvestasi iklan, misal pasang iklan melalui media konvensional di antaranya koran atau majalah, maupun media digital, hingga media online.
Pilihan terbaiknya, kata Suardi, adalah menggunakan kombinasi kedua jenis media tersebut.
"Pada kondisi sekarang, beberapa media menyediakan diskon spesial dan paket-paket harga pemasangan iklan hemat untuk membantu promosi perusahaan," ungkap Suardi, Doremindo Agency.
"Biasanya pada masa normal tidak ada krisis/ pandemi, harga iklan di media cenderung lebih tinggi dan diskonnya lebih kecil, karena banyak brand yang mengantre atau rebutan memasang iklan di posisi terbaik. Investasi lewat promosi iklan di media yang tepat pada masa sekarang, ibarat membeli saham ketika harga lagi turun," paparnya.
Baca: Tekan Pengangguran, Perusahaan Farmasi Edukasi Masyarakat Lewat Iklan
Semenjak seluruh masyarakat dianjurkan berada di rumah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 hingga diterapkannya adaptasi kebiasaan baru, terdapat perubahan pola hidup masyarakat.
Selain penerapan protokol kesehatan, aktivitas masyarakat kini lebih banyak ke ranah digital.
Alhasil, iklan digital akan terus tumbuh, namun tetap diperlukan pemasangan iklan secara konvensional guna menjangkau pengguna nondigital.