News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semester I 2020, BRI Syariah Raup Laba Bersih Rp 117,2 Miliar

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BRIsyariah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang semester I 2020, PT Bank BRI Syariah Tbk membukukan laba bersih Rp 117,2 miliar, atau naik 229,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Sementara aset BRI Syariah tercatat meningkat 34,75 persen menjadi sebesar Rp 49,6 triliun di akhir Juni 2020. Pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional maupun syariah.

“Peningkatan laba bersih BRI Syariah didukung oleh optimalisasi fungsi intermediari yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana,” jelas Direktur Utama BRI Syariah Ngatari, dalam keterangan tertulis, Senin (24/8/2020).

Tidak hanya mencatat pertumbuhan laba, pertumbuhan pembiayaan dan dana murah BRI Syariah juga mengalami pengingkatan yang signifikan.

BRI Syariah juga sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 37,4 triliun, tumbuh mencapai 55,92 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen Ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.

Secara rinci, pada tahun 2020 hingga triwulan II ini BRI Ssyariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,4 triliun untuk segmen mikro, yang merupakan segmen pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dan memberikan kontribusi terbesar.

Selain segmen mikro, pertumbuhan pembiayaan juga didukung oleh penyaluran pembiayaan di segmen konsumer sebesar Rp 2,5 triliun dan segmen kecil menengah dan kemitraan sebesar Rp 2,2 triliun.

Ngatari melanjutkan, salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah khususnya mikro adalah digitalisasi proses pembiayaan lewat aplikasi i-Kurma. BRI Syariah mengoptimalkan i-Kurma sebagai langkah transformasi digital dalam proses pembiayaan.

Ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja BRI Syariah, mengingat tenaga pemasar pembiayaan dimungkinkan untuk bekerja secara efektif dan efisien di tengah adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi corona.

Lebih lanjut Ngatari menjelaskan pertumbuhan BRI Syariah juga didorong oleh implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh.

Sepanjang triwulan II 2020, BRI Syariah telah membuka 26 unit kerja baru di Provinsi Aceh dengan sistem co-location dengan BRI. Pembukaan jaringan BRI Syariah di seluruh unit kerja BRI di Aceh mengakselerasi proses konversi Bisnis BRI di Aceh yang ditargetkan selesai di semester 2 tahun 2020.

Total kredit BRI yang telah dikonversi BRI Syariah hingga Juni 2020 mencapai 82,98 persen dari total kredit yang direncanakan akan dialihkan tahun ini dari BRI.

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah dikonversi dalam rangka implementasi Qanun LKS mencapai 53,18 persen dari total yang ditargetkan.

Di sisi dana pihak ketiga, pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) mencapai 90,79 persen yoy sehingga meningkatkan rasio dana murah terhadap total dana pihak ketiga (CASA Ratio) hingga mencapai 54,34 persen.

“Dana Pihak Ketiga meningkat ditopang oleh pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) sejalan dengan strategi pengendalian beban biaya dana. Peningkatan dana murah (CASA ratio) mendorong penurunan biaya dana atau cost of fund,” jelas Ngatari.

“Pertumbuhan ini menandakan di tengah pemberlakukan transisi pembatasan sosial berskala besar, BRIsyariah terus berupaya mencari peluang. Kami tetap harus tumbuh untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Namun pertumbuhan ini tentunya kami lakukan secara selektif untuk dapat menciptakan pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan,” tutur Ngatari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini