Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi cukup dalam yakni 1,26% di sesi I perdagangan Selasa ini (15/9/2020), sektor properti memimpin penguatan dengan kenaikan 1,46 persen ke level 301,16.
Di sektor ini, salah satu saham berkapitalisasi pasar cukup besar telah berhasil melesat tinggi.
Data perdagangan menunjukkan, saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) berhasil terbang tinggi dan diperdagangkan di zona hijau dengan kenaikan ke level Rp 10.025
Kenaikan saham POLL sendiri bukan hanya terjadi pada hari ini, tercatat emiten properti ini sahamnya sudah melesat sejak Selasa (8/9/20) atau kenaikan selama 6 hari berturut-turut yang mengerek kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 75,70 triliun.
Direktur Utama PT Pollux Indonesia, Tbk menyatakan bahwa kenaikan saham ini dipicu oleh rampungnya tiga proyek terbesar mereka.
Baca: IHSG dan Kapitalisasi Pasar Kompak Positif Sepekan Ini
“Rampungnya Pollux Chadstone Cikarang, Pollux Meisterstadt Batam, dan World Capital Tower Jakarta memicu kenaikan saham. Total luas proyek ini mencapai 750.000 meter persegi, dengan rincian 300.000 m2 di Chadstone Cikarang, 300.000 m2 di Meisterstadt Batam, dan 150.000 m2 di Jakarta,” ujar Suryo Atmanto, Direktur Utama PT Pollux Indonesia, Tbk di Jakarta (22/9/2020).
Baca: PSBB Jakarta Tak Pengaruhi Animo Emiten, Tujuh Perusahaan Catatkan Saham Perdana di BEI
Pollux memang menyasar daerah-daerah dengan potensi growth yang besar. Pollux menargetkan akan memiliki dan mengoperasikan mall, hotel, service apartment dan gedung perkantoran untuk mendapatkan recurring income yang menjanjikan setelah penyelesaian proyek tersebut. Komponen recurring income dan trading income yang tepat ini akan menjadi daya tarik untuk para investor.
“Selain di Karawang, tentunya juga kami telah merampungkan Mega Superblok Pollux Chadstone di Cikarang. Kalau Karawang adalah kota industri terbesar di Indonesia, Cikarang ini luar biasa juga, karena merupakan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara. Ditambah lagi Meisterstadt di Batam. Nantinya akan ada Pollux Habibie Financial Center & Intern," ujarnya.
Selain karena developer membuat terobosan pada bisnis properti, kenaikan minat investasi properti ini juga bisa terjadi karena sentimen positif pasca pengembangan vaksin virus Corona.
Dilansir dari National Geographics, sudah ada 8 jenis calon vaksin Covid-19 yang telah memasuki tahap III uji coba. Dalam prediksi beberapa ahli, diperkirakan vaksin dapat tersedia di tahun depan.
Anggota Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo menyatakan bahwa 2014 hingga 2019, investasi properti tumbuh sebesar 176%.
Saat ini, pertumbuhan investasi properti Indonesia teratas di ASEAN disusul Vietnam. Sebab itu, BKPM optimistis investasi properti akan mekar dan menanjak lagi ke depan.
Apalagi pemerintah telah melakukan terobosan Inpres No 7/2019 tentang sentralisasi dan pelimpahan wewenang perizinan ke BKPM.
“Dulu, izin sangat lambat. Sebab izin-izin sektoral, investor berpetualang atau melalui berbagai kementerian. Investor sendirian. Sekarang dengan Inpres itu masuknya di BKPM keluar juga di BKPM,” tutur Rizal.