Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Narsih sontak kaget saat tahu dirinya menerima Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro senilai Rp 2,4 juta.
Penjual jamu keliling itu diminta mendatangi Bank Rakyat Indoneisa (BRI) Cabang Cipulir untuk menerima uang bantuan tersebut.
“Aku bingung ada apa, dibilangin mau dapat bantuan. Saya disuruh datang ke BRI Cabang Cipulir untuk mengisi formulir,” tutur Narsih diulas Tribunnews, Selasa (22/9/2020).
Narsih tak percaya mulanya, namun setelah tiba di bank dia disodorkan formulir untuk kemudian ditransfer melalui rekeningnya.
Dia merencanakan uang bantuan yang diterimanya akan digunakan mengganti sepeda tuanya dan rombong jamunya.
“Beberapa kali saya jatuh sewaktu jualan naik sepeda karena sepeda rusak, termos juga rusak. Harus diganti,” kata perempuan warga Petukangan, Jakarta Selatan ini.
Sudah 25 tahun Narsih menjadi pedagang jamu keliling namun sepeda yang dikayuhnya sudah usang dan belum pernah diganti.
Sepedanya terlihat sudah tua dan rongsok, penyok di beberapa bagian.
Gerobak (rombong) jamu di atas sepedanya juga tampak kusam. Catnya memudar.
Dia bercerita mulai pukul 03.00 WIB sudah mempersiapkan bahan-bahan jamu dagangannya.
Saat matahari menampakkan sinarnya, pertanda ia harus keluar rumah berkeliling jual jamu sampai pukul 10.00 WIB.
“Harga jamu satu gelas, bisa Rp3000 - 5000 tergantung permintaan. Semampu pembelinya. Dalam sehari keliling bisa dapat Rp 150 ribu dan kalau ramai sekali bisa sampai Rp 200 ribu,” ucap Narsih.
Pendapatan hariannya itu hanya cukup untuk membayar kontrakan rumah dan kebutuhan sehari-hari keluarganya.