Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melakukan transformasi sumber daya manusia (SDM) melalui dua area, yakni digital dan budaya perusahaan.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, transformasi lewat digital lebih mudah dijalankan karena bisa dilakukan melalui pembelian peranti teknologi informasi (IT).
"Nah digital sendiri sebenarnya pakai IT, kita bisa beli karena ada pabriknya, vendornya," ujarnya dalam webinar, Rabu (23/9/2020).
Sementara itu, terkait kultur perusahaan tidak bisa seperti IT, sehingga menjadi tantangan utama perseroan untuk melakukan transformasi.
Baca: Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Literasi dan Percepatan Transformasi Digital
"Kultur kan tidak bisa kita beli karena itu pabriknya ada di hati kita masing-masing. Pendek kata sebenarnya kunci daripada transformasi itu bukan di digital sebenarnya, tetapi di kultur, di human capital-nya," kata Sunarso.
Baca: Adaptasi Cepat Masa Pandemi, BRI Luncurkan 6 Produk Fintech Dalam Dua Bulan
Adapun, cetak biru transformasi perseroan sudah ada sejak 2015 dan 2016 untuk rencana 2018 hingga 2022 dengan komando di Sunarso.
"Saya waktu itu tugasnya untuk transformasi BRI, cetak biru transformasi yang kemudian oleh anak-anak muda disebut revolusi. Kemudian, kita piloting selama 1 tahun 2017 itu dan kemudian 2018 hingga 2022 rencana implementasi, tapi saya 2017 akhir saya harus pergi ke Pegadaian, jadi sekarang ini kita lanjutkan," pungkasnya.