TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka melemah ke Rp 14.892 per dolar AS pada Jumat (25/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah melemah 0,01 persen dari penutupan Kamis (24/9/2020), yakni Rp 14.890 per dolar AS.
Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot pada perdagangan akhir pekan ini masih tertekan.
Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual menilai rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya di perdagangan akhir pekan ini.
Baca: Dibuka Melemah Kamis Pagi, Rupiah ke Level Rp 14.852 per Dollar AS
Penyebabnya, yakni karena pelemahan pasar modal di Amerika Serikat (AS) yang kemudian merambat ke bursa Asia.
"Sentimennya didominasi eksternal, karena ketidakpastian yang meningkat terlebis soal stimulus di AS dan ketidakpastian jelang pemilu," ujar David saat dihubungi Kontan.co.id.
Selanjutnya, dari domestik, pelemahan rupiah jadi daya tarik bagi para eksportir untuk menjual dolar AS.
Ditambah tren ekspor komoditas akhir-akhir ini mulai menunjukkan pemulihan.
David memprediksi rupiah kembali melemah kisaran Rp 14.800 - Rp 14.950 per dolar AS.
Dilansir Kontan.co.id, pergerakan rupiah di pasar spot perbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di kawasan.
Baca: Rupiah Kembali Melemah ke Rp 14.825 per Dolar AS, Kamis 24 September 2020, Berikut Kurs di 5 Bank
Di mana dolar Taiwan terapresiasi 0,13% dan dolar Singapura menanjak 0,09%.
Diikuti ringgit Malaysia yang naik tipis 0,08%.
Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah melemah 0,08%.
Dolar Hong Kong bergerak stabil dengan kecenderungan menguat tipis pada perdagangan pagi ini.
Baca: Rupiah Kembali Melemah ke Rp 14.825 per Dolar AS, Kamis 24 September 2020, Berikut Kurs di 5 Bank